Jakarta (ANTARA News) - Pebulu tangkis putri Elyzabeth Purwaningtyas melaju ke final Kejuaraan Dunia Junior untuk melawan unggulan teratas Ratchanok Inthanon dari Thailand.
Pada semi final yang berlangsung di Taiwan, Sabtu, Elyzabeth yang menjadi unggulan 5/8 mengalahkan unggulan kedua Carolina Marin dari Spanyol 23-21, 17-21, 21-18.
Elyzabeth akan memperebutkan gelar juara dengan Ratcanok yang menyisihkan unggulan 3/4 asal Jepang Nazomi Okuhara 21-16, 21-16.
"Saya akan coba bermain maksimal saja, dan tampil tanpa beban karena dia lebih banyak pengalamannya dibanding saya," kata Elyzabeth yang dihubungi usai pertandingan.
Ia mengaku sama sekali belum pernah melawan pebulu tangkis Thailand peringkat 13 dunia tersebut.
Sementara pelatih tunggal Rony Agustinus yang mendampingi Elyzabeth bertanding, berharap pada final pemain asal Jawa Barat itu bisa bermain lebih baik dibanding pada semi final.
"Apapun bisa terjadi di lapangan, karena sekarang kondisi Elyzabeth sedang percaya diri. Tetapi kalau melihat kualitas dan peringkat memang lawan lebih baik," tambah Rony.
Meski demikian, Indonesia sudah memastikan satu gelar ketika ganda campuran Alfian Eko Presetyo-Gloria Emanuella Widjaja bertemu Ronald Alexander-Tiara Rosalia Nuraidah di final.
Alfian-Gloria maju ke final setelah menang atas Choi Sol Kyu-Chae Yoo Jung 21-18, 21-13, sedangkan Ronald-Tiara menundukkan Nelson Wai Keat Heg-Chow Mei Kuan 21-17, 20-22, 21-16.
Akan tetapi, Indonesia gagal menciptakan final antara ganda putri Merah Putih setelah unggulan teratas Suci Rizky Andini-Tiara Rosalia Nuraidah dikalahkan pasangan Korea unggulan 3/4 Lee So Hee-Shin Seung Chan 23-21 20-22 5-21.
Sementara pasangan unggulan 5/8 Shella Devi Aulia-Anggia Shitta Awanda melaju ke final setelah mengalahkan ganda Korea Han So Yeon-Min Kim Hyo 21-13, 22-20.
Langkah ganda putra unggulan 3/4 Ronald Alexander-Selvanus Geh juga terhenti di semifinal setelah dijegal unggulan teratas Huang Po Jui-Lin Chia Yu dari Taiwan 19-21, 23-21, 15-21.
(T.F005/A016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011