Bandarlampung (ANTARA News) - Sehari jelang Idul Adha 1432 Hijriah, warga Bandarlampung tumpah ruah ke sejumlah pasar tradisional di kota itu untuk membeli sejumlah kebutuhan menyambut lebaran haji.
Berdasarkan pemantauan di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Bambukuning, Kangkung dan Gintung, di Bandarlampung, Sabtu, menunjukkan warga kota setempat mengunjungi pasar tersebut untuk membeli kebutuhan lebaran haji.
Membludaknya konsumen yang akan membeli kebutuhan sehari-hari menjelang lebaran haji itu membuat suasana pasar tradisional itu ramai transaksi terutama kebutuhan pokok.
Arus lalu lintas menuju pasar juga cukup ramai sehingga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang terutama di Jalan Imam Bonjol menuju Pasar Bambukuning dan Gintung.
Tingginya volume kendaraan yang melintas serta sempitnya jalan menyebabkan arus lalu lintas menuju pasar itu macet cukup panjang.
Selain itu, pedagang yang menjual dagangannya di sisi jalan juga sebagai penyebab terjadinya kemacetan.
Ida warga Sukarame mengakui ke Pasar Bambukuning untuk membeli kebutuhan pokok untuk persiapan menghadapi Idul Adha.
Ia mengaku, membeli kebutuhan pokok lebih banyak dibandingkan hari biasa untuk keperluan lebaran haji.
"Harga kebutuhan pokok itu memang naik jelang lebaran, tapi harus tetap dibeli," jelasnya.
Ia mengakui, sehari menjelang Idul Adha kenaikan harga kebutuhan pokok terutama beras, gula, minyak dan telur sudah cukup tinggi.
Ida mencontohkan, harga cabai merah dan daging sapi saja naiknya cukup tajam, sedang harga kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan meski tidak setinggi dua komoditas itu.
Sementara Nunah warga Kedaton mengatakan, hampir seluruh harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur dan lain-lain menjelang lebaran haji naik sehingga terpaksa mengurangi jatah pembelian komoditas tersebut.
Ia mengatakan, kenaikan mencolok juga terjadi pada harga daging sapi dan cabai merah keriting. "Harga cabai merah saat ini mencapai Rp38.000-Rp40.000/kg, sedang daging sapi Rp70.000-Rp75.000/kg," kata Eli.
Harga kebutuhan pokok pangan di Kota Bandarlampung, yakni beras untuk Ir-64/Slip Super Nomor I 8.500/kg, lalu beras asalan Rp7.000/kg.
Gula pasir dalam negeri/medium bertahan pada harga Rp12.000/kg, minyak goreng Bimoli botolan/biasa bertahan Rp11.500/liter, minyak goreng tanpa merk sebelumnya Rp9.000/kg menjadi Rp9.500/kg
Untuk harga daging sapi murni naik dari Rp65.000/kg menjadi Rp70 ribu/kg, daging ayam ras Rp25.000/kg menjadi Rp30.000/kg, daging ayam kampung Rp.40.000/kg, telur ayam Rp15.000/kg, dan telur ayam kampung Rp1.500/butir.
Selanjutnya komoditas kacang hijau harga Rp16.000/kg, kacang tanah Rp14.000/kg, dan minyak tanah harga Rp. 7.000/liter.
(T.A054/T013)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011