PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB, Jumat, mengecam Sudan dan Sudan Selatan yang tidak menarik pasukan mereka dari daerah Abey yang disengketakan di perbatasan kedua negara.
Sudan menduduki sebagian besar daerah Abey Mei lalu tetapi membuat satu perjanjian dengan tetangganya Sudan Selatan awal September untuk menarik pasukan pada akhir September. Hampir 4.000 tentara perdamaian PBB dikerahkan di daerah itu tetapi tidak ada tanda-tanda kedua pihak menarik pasukan mereka, kata para pejabat PBB.
Sudan Selatan diperkirakan memiliki sejumlah kecil pasukan di bagian selatan dari Abey.
Dewan yang beranggotakan 15 negara itu "menyesalkan atas gagalnya" kedua pihak menarik pasukan mereka dan "menyeru kedua negara itu menarik pasukan yang tersisa dari daerah Abey segera tanpa prasyarat," kata satu pernyatataan yang dibacakan ketua Dewan Keamanan PBB Jose Felipe Cabral,duta besar Portugal untuk PBB.
Sudan mengatakan pihaknya akan menarik pasukannya apabila pasukan PBB,yang mencapai 4.200 personil,telah digelar seluruhnya.
Tetapi Dewan Keamanan PBB menekankan bahwa perjanjian yang ditandatangani September itu tidak menyebut "prasayarat" bagi satu penarikan pasukan.
Cabral mengatakan Dewan Keamanan telah memperkuat mandat bagi misi PBB di Abey.
Dewan itu menegaskan tentang "pentingnya" bagi Sudan dan Sudan Selatan untuk menyelesaikan status akhir Abyei.
Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan utara pada 7 Juli, enam bulan setelah refrendum Januari yang menyetujui pemisahan diri dari Sudan Utara. Kedua pihak terlibat perang saudara dua dasa warsa sampai tahun 2005 di mana sekitar dua juta orang tewas.
Pasukan Sudan juga terlibat pertempuran dengan pasukan yang punya hubungan dengan Sudan Selatan di negara-negara bagian Kordofan Selatan dan Blue Nil yang terletak di perbatasan dekat Arbey, demikian AFP melaporkan.
(H-RN/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011