Cinangka (ANTARA News) - Perekam kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mencatat kegempaan gunung tersebut sebanyak 2.972 kali.

"Jumlah kegempaan yang dikeluarkan dari perut GAK dan terekam Seismograf pada Jumat 4 November 2011 kegempaan sebanyak 2.972 kali," kata Deni, petugas Pos Pemantau GAK di Cinangka, Sabtu.

Dia menjelaskan, rincian kegempaan sebanyak 2.972 kali tersebut terdiri dari Gempa vulkanik 2.884 kali, hembusan 88 kali,.

Sampai saat ini kata Deni, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masih melarang warga atau turis mendekat ke lokasi kegempaan pada radius dua kilometer, karena masih berbahaya.

"Kami masih mengeluarkan rekomendasi larangan kepada warga atau siapapun untuk menjauh dari lokasi kegempaan sampai di radius dua kilometer," ujarnya.

Salah seorang warga Anyer, Siti Nurida mengatakan, kegempaan GAK yang kembali naik statusnya dari level II ke III sejak tanggal 30 September 2011, dianggap oleh masyarakat peristiwa biasa saja.

"Kalau saya perhatikan masyarakat pesisir Pantai Anyer menanggapi kegempaan GAK yang naik pada level III, tidak ada yang aneh," katanya.

Warga lainnya, Romlah mengatakan, neneknya sering mengalami ketakutan jika mendengar suara letusan.

"Anak saya pernah diceritakan oleh neneknya zaman dulu, katanya kalau ada suara letusan dari laut, pertanda akan ada tsunami, makanya kalau mendegar letusan, nenek saya gelisah. Padahal menurut kami, suara itu tidak membahayakan," katanya. (*)



(T.pso-152/C/R010/R010) 05-11-2011 18:44:51

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011