New York (ANTARA) - Saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat hari terbaiknya dalam lebih dari sebulan dengan Nasdaq ditutup naik 2,2 persen, karena investor menanggapi laba positif perusahaan dan komentar dovish dari dua pejabat Federal Reserve AS tentang kenaikan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 499,51 poin atau 1,45 persen, menjadi menetap di 34.911,20 poin. Indeks S&P 500 terangkat 70,52 poin atau 1,61 persen, menjadi berakhir di 4.462,21 poin. Indeks Komposit Nasdaq menambahkan 287,30 poin atau 2,15 persen, menjadi ditutup di 13.619,66 poin.

Kemajuan tersebut merupakan yang terbesar dari ketiga indeks utama sejak 16 Maret.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P berakhir di wilayah positif, dipimpin oleh saham-saham konsumen. Di antara yang berkinerja terbaik dalam indeks adalah perusahaan game, dengan Wynn Resorts Inc, Caesars Entertainment Inc dan Penn National Gaming Inc melonjak antara 4,9 persen dan 5,9 persen.

Saham sektor energi turun 1,0 persen karena harga minyak jatuh 5,2 persen setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global dan memperingatkan inflasi yang lebih tinggi.

Reli harga minyak mentah tahun ini, yang masih naik sekitar sepertiga meskipun terjadi penurunan pada Selasa (19/4/2022), membantu Halliburton Co membukukan kenaikan 85 persen dalam laba penyesuaian kuartal pertama karena permintaan untuk layanan dan peralatannya meningkat. Namun, saham perusahaan jasa ladang minyak itu turun 0,8 persen, di tengah kemerosotan yang lebih luas dalam saham energi.

Johnson & Johnson naik 3,1 persen ke rekor penutupan kedua dalam tiga sesi, karena laba kuartalan produsen obat tersebut melebihi ekspektasi pasar dan meningkatkan pembayaran dividennya.

Dari 49 perusahaan pertama dalam indeks S&P 500 yang melaporkan laba kuartalan, 79,6 persen telah melampaui perkiraan laba, sesuai data Refinitiv. Biasanya, 66 persen mengalahkan perkiraan.

"Tentu saja terasa seperti setiap musim laporan keuangan, terutama sejak Maret 2020, lebih penting daripada yang berikutnya, tetapi terutama mengingat di mana kita duduk dalam siklus ekonomi, siklus kenaikan suku bunga Fed, dan latar belakang inflasi yang tinggi," kata Max Grinacoff, ahli strategi ekuitas dan derivatif di BNP Paribas.

International Business Machines Corp naik 2,4 persen, sebelum naik lebih lanjut 1,8 persen menyusul laporan angka terbaru setelah penutupan pasar.

Sementara itu, Netflix Inc ditutup naik 3,2 persen, sebelum turun 24 persen setelah bel ketika dilaporkan jumlah pelanggan telah menurun untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Perusahaan streaming juga memperkirakan kerugian lebih lanjut pada kuartal kedua.

Presiden Federal Reserve Bank St Louis, James Bullard pada Senin (18/4/2022) mengulangi pernyataannya untuk meningkatkan suku bunga menjadi 3,5 persen pada akhir tahun guna memperlambat inflasi tertinggi dalam 40 tahun. Dia juga mengatakan dia tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga 75 basis poin.

Saham-saham tampaknya mengabaikan pernyataan tersebut, dan indeks utama menguat lebih lanjut dalam perdagangan sore setelah Presiden Federal Reserve Bank Chicago Charles Evans dan Presiden Federal Reserve Bank Atlanta Raphael Bostic memberikan komentar yang lebih dovish.

Imbal hasil obligasi melanjutkan pergerakan baru-baru ini lebih tinggi. Imbal hasil obligasi 30-tahun melebihi 3,0 persen untuk pertama kalinya sejak April 2019, sementara imbal hasil Treasury Inflation-Protected Securities (TIPS) 10-tahun berubah positif untuk pertama kalinya sejak Maret 2020, awal pandemi virus corona.

"Kami biasanya berasumsi bahwa imbal hasil yang lebih tinggi akan bermanfaat bagi bank, tetapi korelasi itu telah sedikit rusak dan sektor-sektor yang paling berkorelasi negatif dengan kenaikan suku bunga - sektor defensif - yang sebenarnya telah menguat," kata Grinacoff dari BNP.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 10,53 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,67 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022