Sukabumi (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat selama November 2011 sudah terjadi 11 bencana tanah longsor di daerah ini yang menyebabkan 20 rumah rusak.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Sukabumi Usman Susilo mengatakan pada Sabtu bahwa bencana tanah longsor itu terjadi di Kecamatan Cidadap, Bantargadung, Warungkiara, Nyalindung, Parungkuda, Kadudampit Gunungguruh, dan Cibadak.
"Untuk tiga kecamatan, yakni Bantargadung, Warungkiara, dan Kadudampit terjadi dua kali longsor, total rumah yang rusak akibat longsor tersebut mencapai sebanyak 20 unit baik kategori rusak ringan, sedang dan berat," kata Usman.
Ia mengatakan kejadian ini tidak menelan korban jiwa, namun kerugian yang ditimbulkan mencapai ratusan juta rupiah. "Kami sudah menyalurkan bantuan darurat seperti perlengkapan mandi, tidur, dan makan, namun untuk sementara belum menyediakan tempat pengungsian," kata dia.
Dia meminta kalangan korban yang rumahnya rusak berat akibat tanah longsor untuk sementara ditampung di mushala atau rumah tetangga dan saudara terdekat," kata dia.
Usman mengatakan, dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, dari hasil pemetaan daerah sangat rawan pergerakan tanah atau longsor saat ini mencapai 33 kecamatan, dibandingkan pada tahun lalu yang hanya mencapai 13 kecamatan.
Menurut dia, bertambahnya jumlah kecamatan yang rawan longsor karena curah hujan yang cukup tinggi ditambah adanya pembalakan liar sehingga tanah mudah tergerus air hujan.
"Kami sudah melakukan mengimbau kalangan masyarakat yang tinggal di daerah rawan tanah longsor agar waspada dan jika terjadi hujan deras untuk sementara mengungsi terlebih dahulu ke daerah yang lebih aman," kata Usman.
(KR-ADR/B015)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011