... produk Bio Farma itu sudah diekspor ke 110 negara dan sejauh ini dilaporkan tidak ada balita di negara-negara itu yang meninggal akibat imunisasi campak dan polio...
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintahmenjamin imunisasi campak dan polio aman bagi anak-anak bawah lima tahun karena vaksin yang diberikan berkualitas tinggi serta sudahmendapatkan sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan dan prakualifikasiOrganisasi Kesehatan Dunia.
"Jadi kita jangan mengambil kesimpulanterburu-buru seolah-olah meninggalnya dua balita di Bekasi pekan lalu karenaimunisasi," kata Sekretaris Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(Komnas KIPI), Dr dr Julitasari, kepada ANTARA di Jakarta, Jum’at malam.
Penjelasan Julitasi diberikanmenyusul pemberitaan mengenaimeninggalnya dua balita di Kota Bekasi, Jawa Barat sepekan setelah merekamenjalani imunisasi campak dan polio dalam Program Pekan Imunisasi Nasionalpekan lalu.
Korbanyang meninggal dunia tersebut adalah Hanif M Husnaya (3), putera dari pasangan Awal Adiguna dan Eva, danIsma Nur Fauziah (3), puteri dari pasangan Tian Setiani dan Nana Setiana.
KomnasKIPI dan Komite Daerah KIPI Bekasi telah menurunkan tim investigasi kelapangan dan sedang mempelajari rekam medis serta laporan dokter yang merawat keduanyasaat mereka berada di ruang gawat darurat.
“Kitaharus meluruskan kasus tersebut, bisa jadi akibat penyakit-penyakit lain,apalagi karena vaksin campak dan polio secara medis dipastikan sangat aman bagi balita,” kata Julitasari.
Vaksin produk Bio Farma itusudah diekspor ke 110 negara dan sejauh ini dilaporkan tidak ada balita dinegara-negara itu yang meninggal akibat imunisasi campak dan polio.
MenurutJulitasari, laporan resmi mengenai hasil investigasi atas meninggalnya dua Balitaitu akan disampaikan oleh Ketua Komite Pengkajian dan Penanggulangan KIPI dalambeberapa hari mendatang, paling lama dalam seminggu kedepan.
Sementaraitu beberapa waktu lalu juga pernah beredar berita tentang kejadian ikutanpasca imunisasi yang terhitung berat seperti kasus Sinta Bela, siswi MadrasahIbtidaiyah Al Huda, Jatimulya, Kabupaten Bekasi, yang menurut orangtuanyalumpuh setelah diimunisasi.
Namunsebagaimana diberitakan media massa juga, berdasarkan hasil pemeriksaan olehdokter-dokter ahli di bidangnya terbukti bahwa kelumpuhan anak itu terjadikarena tuberkulosis di tulang belakang yang sudah berlangsung lama dan bukanakibat dari imunisasi. (*)
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
http://id-id.connect.facebook.com/notes/bekam-samarinda/konspirasi-di-balik-fatwa-mui-vaksin-imunisasi-halal-dan-baik/179379362147043