Jakarta (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Grogol Petamburan kesulitan dalam menjaring koordinator Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) selama bulan Ramadan 1443 Hijriah.

Petugas kesulitan memetakan lokasi para koordinator dalam menurunkan para PMKS di Jakarta Barat (Jakbar).

"Kita tidak tahu apakah mereka menurunkan PMKS di tempat keramaian atau di titik-titik tertentu yang sering kita jadikan lokasi patroli," kata Kepala Satpol PP Kecamatan Grogol Petamburan, Ruslianto di Jakarta Barat, Selasa.

Sejauh ini, pihaknya belum berhasil menjaring koordinator PMKS. Pihaknya baru menjaring 24 orang yang terdiri dari PMKS dan Pekerja Seks Komersial (PSK) di beberapa titik di Grogol Petamburan.

Untuk mencari tahu keberadaan para koordinator PMKS itu, Ruslianto dan jajarannya akan melakukan pemeriksaan para PMKS guna mencari tahu keberadaan para koordinator.

"Kita periksa, kita BAP dulu mereka supaya kita tahu dimana koordinatornya, baru mereka kita bawa ke panti sosial," kata dia.

Baca juga: Satpol PP turunkan spanduk ilegal di kawasan kuliner Tanjung Duren
Baca juga: Satpol PP amankan PSK dan muncikari di kawasan Grogol

Sebelumnya, Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat mengarahkan seluruh anak buahnya untuk menangkap para koordinator PMKS yang kerap beroperasi selama bulan Ramadhan.

"Kalau kita tangkap gelandangan dan pengemis percuma, maka kita tangkap pentolannya saja. Coba kita akan cari bersama-sama dengan Sudin Sosial," kata Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat, saat memimpin apel petugas Satpol PP di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (6/4).

Menurut Tamo, PMKS selama bulan Ramadhan menjadi masalah serius di wilayah Jakarta Barat. Keberadaan PMKS tersebut kerap mengganggu aktivitas masyarakat.

Karena itu, pihaknya mengincar para koordinator pengemis dan gelandangan guna mengurangi populasi PMKS secara cepat.

"Jika kita bisa temukan koordinatornya, kita juga bisa menjaring pengemis gelandang yang lain," kata dia.

Setelah dijaring, para PMKS itu akan menjalani tes kesehatan untuk memastikan tidak terpapar COVID-19. Selanjutnya mereka akan dibina di pantai sosial.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022