Kapal Irlandia Saoirse (Kebebasan) dan kapal Kanada Tahrir (Kebebasan) meninggalkan satu pelabuhan di Turki selatan Rabu dan diperkirakan akan tiba di Gaza Jumat pagi, kata para penyelenggara kegiatan itu.
"Kedua kapal itu berada dekat perairan yang dikuasai Israel dan mereka yang berada di kapal-kapal itu telah diinstruksikan tidak melakukan perlawanan pada AL Israel ketika berusaha mencegat mereka," kata Denis Kosseim, juru bicara kapal Kanada.
"Semua orang harus menandatangani satu dokumen di mana mereka berjanji tidak akan melakukan perlawanan seandainya kapal mereka dimasuki pasukan Israel," katanya.
Kedua kapal itu membawa 27 penumpag dan bantuan medis seharga 30.000 dolar AS serta wartawan dan para anak buah kapal, kata penyelenggara.
Para nelayan Palestina dan pendukung diperkirakan akan menyambut kapal-kapal itu di pelabuhan Gaza sekitar pukul 09:30 waktu setempat (14:30 WIB).
Tetapi pada Jumat pagi, kapal-kapal masih berada jauh, dengan satu tanda dari kapal Kanada yang akan menuju Gaza itu menunjukkan mereka berada "kurang dari 100 mil laut dari Gaza" segera sebelum pukul 09:00 waktu setempat (14:00 WIB).
"Kami terus berlayar menuju Gaza. Kami mengibarkan bendera Palestina pada pagi hari dan akan tetap mengibarkannya," kata satu tanda lainnya.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan" Dua kapal itu sedang mendekat dan gerakan mereka sedang dipantau oleh angkatan laut yang akan melakukan kontak pada waktunya.
"Israel telah melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan untuk mengcegah kapal-kapal itu memasuki Jalur Gaza," katanya kepada AFP.
Pada Kamis petang, kapal-kapal perang Israel berada enam mil dari dua kapal itu, dan pesawat-pesawat Israel mengawasi mereka,kata Fintan Lane,koordinator kapal Irlandia kepada kelompok kampanye Gaza.
Kelompok pro-Palestina Gerakan Solidaritas Internasional (ISM) mengatakan nelayan-nelayan lokal dan para pendukung diperkirakan akan menyambut kapal-kapal itu di pelabuhan Gaza sekitar pukul 09:30 waktu setempat (14:30 WIB).
Pada Mei 2010, pasukan komando angkatan laut Israel menyerang satu armada kapal yang berusaha berlayar memauski Gaza, yang menewaskan sembilan aktivis Turki dan menimbulkan krisis diplomatik antara Turki dan Israel.
Satu armada kedua yang berusaha memasuki wilayah Palestina Juli tetap beberapa kapal rusak, dengan para awak mengaku disabotase dan sisanya dicegat sebelum tiba di Gaza.
Saoirse membawa 15 penumpang tetapi tidak mengangkut bantuan, sementara Tahrir membawa hanya sejumlah penumpang dan bantuan medis seharga 30.000 dolar AS.
Israel membela haknya untuk mempertahankan blokade terhadap Gaza dengan mengatakan tindakan itu diperlukan untuk mencegah senjata-senjata memasuki wilayah pantai yang dikuasai Hamas itu.
(Uu.H-RN/M016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011