Jakarta (ANTARA) - Samsung menyatakan kemungkinan mereka akan menjual ponsel seri Galaxy A dan M tanpa perangkat pengisi daya di dalam kemasan.

"Ke depannya, tidak menutup kemungkinan untuk hal tersebut," kata manajer pemasaran produk di Samsung Electronics Indonesia, Elvira Anggraini, saat jumpa pers virtual, Selasa.

Samsung sudah tidak lagi mengemas perangkat pengisian daya atau charger untuk ponsel kelas flagship mereka, dimulai dengan seri Galaxy S21 di Indonesia.

Baca juga: Samsung tawarkan Galaxy M23 5G di harga Rp3 jutaan

Ketiadaan perangkat pengisian daya ini juga berlaku secara global berkaitan dengan komitmen Samsung terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.

Mengikuti komitmen tersebut, seri Galaxy S22 di Indonesia djual hanya dengan kabel pengisian daya, tanpa kepala charger.

Belakangan ini, tidak hanya flagship seri Galaxy S yang dikemas tanpa perangkat pengisi daya, namun, juga meluas ke seri lainnya yang lebih murah.

Saat meluncurkan Galaxy M23 5G pekan lalu, Samsung mengumumkan perangkat charger dijual terpisah.

Baca juga: Oppo dikabarkan rancang chipset buatannya mulai tahun depan

Kebijakan ini juga berlaku untuk ponsel Galaxy A33 5G yang meluncur akhir Maret kemarin.

Kedua model ponsel tersebut dipasarkan dalam rentang harga Rp3.500.000 sampai Rp5.000.000.

Sementara pada Galaxy A13, yang berada di kisaran harga Rp2.500.000, Samsung masih memberikan perangkat pengisi daya pada kotak kemasan ponsel.

Upaya yang dilakukan oleh raksasa teknologi dari Korea Selatan untuk menjaga lingkungan tidak hanya dengan menarik charger dari kemasan. Untuk seri Galaxy S22, Samsung menggunakan material daur ulang dari jaring ikan dan sampah plastik dari laut untuk sejumlah komponen.

Baca juga: Samsung Galaxy A73 5G sasar pembuat konten, harga Rp7 jutaan

Baca juga: Samsung buka outlet di kota paling selatan Argentina

Baca juga: Tips membuat webseries bermodal ponsel

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022