"Saya mendukung langkah Menneg BUMN, Dahlan Iskan, yang akan segera menutup atau merger lembaga usaha milik negara itu yang kurang produktif," ujarnya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, saat ini masih banyak BUMN yang membuat anak perusahaan, tetapi perusahaan itu terus-menerus "menyusu" modal kepada induknya.
Anak perusahaan yang terus membebankan dananya ke holding-nya itu yang perlu ditutup atau digabung , namun ia menilai, jika anak perusahaan tersebut sebagai pendukung perusahaan induknya, dan menguntungkan tentu harus dipertahankan.
Aviliani yang juga komisaris Bank BRI itu juga mengingatkan, agar langkah Dahlan Iskan untuk memotong anak-anak perusahaan yang tidak menguntungkan itu dilakukan secara hatihati, agar tidak membuat resistensi terhadap para karyawannya.
"Jika akan ada penggabungan atau pemangkasan, pesan saya kepada Pak Menteri, agar ada sosialisasi dulu dan para karyawan harus diberi pemahaman dan penyaluran tempat kerja ditempat lain ,agar langkah itu tidak kontraproduktif dikemudian hari," kata Aviliani. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011