Jakarta (ANTARA) - Xiaomi merilis ponsel Redmi 10C disertai perangkat pengisian daya, atau charger, di dalam kardus kemasan.

Beberapa merek ponsel sudah mulai menanggalkan perangkat pengisian daya terutama untuk kelas flaghsip. Xiaomi beralasan konsumen segmen ponsel harga Rp1 jutaan masih membutuhkan charger di dalam kemasan.

Baca juga: Realme mulai jual ponsel tanpa "charger"

"Supaya mereka bisa langsung mendapatkan (charger) setelah beli ponsel," kata Manajer Pemasaran Produk Xiaomi Indonesia, Calvin Nobel, saat jumpa pers virtual, Selasa.

Berdasarkan masukan yang mereka terima, Xiaomi Indonesia menilai konsumen ponsel kelas tersebut, salah satunya, adalah mereka yang baru pertama kali memiliki ponsel sehingga tidak memiliki cadangan perangkat pengisi daya.

Pada kardus kemasan Redmi 10C, Xiaomi memberikan perangkat pengisi daya 10W, meski pun sebenarnya ponsel ini mendukung pengisian daya cepat 18W.

Calvin menyatakan pemilihan perangkat pengisian daya pada kemasan dilandasi pilihan teknologi yang sudah maksimal pada ponsel itu, misalnya baterai kapasitas besar 5.000mAh dan chip dari Qualcomm, Snapdragon 680, yang biasa ditemukan pada ponsel kelas di atasnya.

Redmi 10C dirilis dalam tiga warna, yaitu Graphite Gray, Ocean Blue dan Mint Green.

Ponsel ini memiliki kamera belakang sebesar 50MP yang menggunakan teknologi 4-in-1 pixel binning, yaitu menggabungkan beberapa piksel kecil menjadi satu piksel besar.

Redmi 10C juga memiliki lensa berkedalaman (depth) 2MP untuk menghasilkan efek bokeh pada hasil foto.

Baca juga: Redmi 10C meluncur, harga mulai Rp1,8 juta

Baca juga: Spek lengkap Redmi 10C yang beredar di Indonesia

Baca juga: Samsung tak lagi sertakan pengisi daya untuk seri Galaxy A di AS

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022