Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok meminta kepada partai-partai tengah seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk memikirkan kepentingan nasional yang dikaitkan dengan demokrasi.
Hal itu dikatakan Mubarok terkait dengan wacana pembentukan poros tengah karena kecewa dengan Sekretariat Gabungan (Setgab) yang tidak segera membahas masalah ambang batas perolehan kursi parlemen atau parliamentary threshold (PT).
"Saya kecewa terhadap partai-partai tengah dan kecil karena mereka terlalu memikirkan partainya sendiri, tidak bicara kepentingan nasional," kata Mubarok di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, ia meminta kepada partai-partai tengah untuk mengubah pola pikir terkait dengan ambang batas itu.
"Mereka harus mengubah cara berpikir, jangan berpikir mereka dibunuh aspirasinya. Aspirasi wajar saja, kalau gak sepakat kan divoting. Political will nasional," pungkas Mubarok.
Menurut dia, kalau bicara bangsa yang dikaitkan dengan penyederhanaan partai politik, ada dua pilihan, yakni dipaksa atau demokrasi.
"Kalau sekarang kan zaman demokrasi, jadi caranya menaikan ambang batas, kalau 4 persen- 5 persen, ada perubahan, jumlah partai sedikit manajemen politik berubah. Karena problem bangsa itu susahnya di manajemen politik, akar masalah. Memikirkan kepentingan masing-masing partai," kata Mubarok.
Ia mengakui, Sekretariat Gabungan (Setgab) tidak pernah kompak sejak didirikan.
"Dari dulu kan Setgab kan ga pernah kompak, karena ideologi partai itu, karena kepentingan. Ketika kepentingan terusik jadi berbeda," kata Mubarok.
Tidak kompaknya Setgab itu karena ada kepentingan yang terusik dan itu, kata Mubarok, bisa dilihat dari berbagai kasus seperti kasus akhir-akhir ini, yakni soal ambang batas.
Namun demikian, ia meyakini, wacana pembentukan poros tengah tak akan menganggu kelanjutan dari Setgab.
"Poros tengah enggak mengganggu, biasa saja. Biarin saja, itu hak mereka berdemokrasi, gak usah merasa terganggu. Poros tengah di Setgab ga ada masalah," ungkap Mubarok. (zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011