Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan guguran awan panas dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter (2 km) ke arah barat daya pada Selasa siang.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, menyebutkan guguran awan panas Merapi meluncur pada pukul 13.32 WIB.

"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 37 mm dan durasi 156 detik," kata dia.

Berdasarkan periode pengamatan BPPTKG mulai pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, Merapi juga tercatat mengeluarkan guguran lava sebanyak empat kali ke arah barat daya dengan jarak luncur sejauh 1.500 km.

Baca juga: Gunung Merapi dua kali luncurkan awan panas guguran sejauh 2,5 km

Baca juga: BPPTKG: Tidak ada indikasi erupsi besar di Merapi

Sementara itu, mengacu data terakhir BPPTKG, volume kubah lava di barat daya tercatat 1.672.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, demikian Hanik Humaida.*

Baca juga: Gunung Merapi mengalami 108 kali gempa guguran

Baca juga: Guguran lava pijar Merapi meluncur 15 kali ke arah barat daya

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022