Timika (ANTARA News) - Prajurit TNI siap membantu mengawal para supir truk yang akan mendistribusikan avtur dari Pelabuhan Portsite Amamapare menuju Bandara Mozes Kilangin Timika.
Komandan Pangkalan TNI AU Timika, Letkol Penerbang R Widiyoko, Jumat mengatakan dengan terhambatnya pasokan avtur ke Bandara Timika akibat pemblokadean ruas jalan di Mil 27 dan Check Point 1 Mil 28 oleh para pekerja maka TNI siap membantu agar pelayanan publik tidak sampai terhambat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Komandan Brigade Infanteri 20 Ima Jaya Keramo serta Komandan Lanal Timika untuk membantu distribusi avtur dari Portsite ke Bandara Timika. Kami juga sudah bertemu dengan pihak SPSI. Pada prinsipnya mereka tidak ada masalah," jelas Widiyoko.
Ia mengatakan, meski SPSI PT Freeport menjamin truk tanki pengangkut avtur bisa melintasi ruas jalan yang diblokade para pekerja di Mil 27 dan 28, namun para supir truk merasa takut dan khawatir akan keselamatan mereka.
Akibatnya, sejak 15 Oktober sampai saat ini pasokan avtur dari Pelabuhan Portsite Amamapare ke Bandara Timika tidak bisa dilakukan.
Sehubungan dengan kondisi itu, menurut Widiyoko, jajaran TNI sudah berkoordinasi dengan pihak manajemen PT Freeport untuk menggunakan jalur alternatif melalui jalan Freeport lama dari Mil 21 menuju kompleks asrama Lanal Timika di Gorong-gorong untuk dilewati truk-truk pengangkut avtur.
Hanya saja kondisi jalan tersebut yang sudah rusak dikhawatirkan akan mengganggu suplai avtur yang diangkut dengan truk tanki berbobot hingga 30 ton.
"Kita sudah upayakan untuk mengawal distribusi avtur dari Portsite Amamapare ke Bandara Timika. Realisasinya sangat tergantung dari keputusan manajemen PT Freeport," kata Widiyoko.
Menurut dia, saat penerbangan alutsista TNI menggunakan pesawat hercules tidak ada masalah. Meski tidak dilayani avtur di Timika, pesawat hercules dan maskapai komersial yang lain seperti Garuda dan Merpati bisa mengisi avtur di Jayapura, Biak atau Ambon.
Widiyoko sangat berharap operasi penerbangan sejumlah maskapai ke Timika tidak berhenti meskipun sejumlah maskapai komersial tersebut sudah mengalami kerugian yang sangat besar akibat kelebihan jam penerbangan karena harus mengisi avtur di tempat lain.
"Kami akan terus membantu mencari solusi agar avtur bisa dibawa dari Pelabuhan Portsite Amamapare ke Bandara Timika. Kita sangat berharap operasi penerbangan ke Timika tidak sampai berhenti," ujarnya. (E015)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011