Dublin (ANTARA News) - Irlandia mengatakan, Kamis, mereka akan menutup kedutaan besarnya untuk Vatikan sebagai bagian dari perombakan misinya di luar negeri menyusul perselisihan dengan Takhta Suci awal tahun ini mengenai skandal pelecehan seksual anak.
Dengan sangat menyesal dan enggan pemerintah telah memutuskan untuk menutup kedubes Irlandia untuk Takhta Suci, kata sebuah pernyataan kementerian luar negeri, lapor AFP.
Menlu Eamon Gilmore mengatakan tindakan itu tidak terkait dengan perselisihan dengan Vatikan, yang dipicu oleh sebuah laporan Juli atas skandal pelecehan yang berlangsung lama di keuskupan Cloyne. Ia bersikeras bahwa penutupan kedubes itu dimaksudkan untuk menyelamatkan keuangan.
"Saya sangat menyesal bahwa karena keterbatasan keuangan yang negara ini kendalikan pada saat ini, maka kita harus mengurangi jumlah misi yang kita miliki di luar negeri, termasuk misi yang kita miliki di Vatikan," katanya pada radio negara RTE.
Kementerian luar negeri menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa "pemerintah yakin bahwa kepentingan Irlandia dengan Takhta Suci dapat diwakili dengan cukup oleh seorang duta besar yang tidak menetap".
Kementerian tersebut juga mengumumkan penutupan kedutaan besarnya di Iran dan kantor perwakilan di Timor Timur sebagai bagian dari pemeriksaan secara teliti atas misi-misinya, yang juga mereka tegaskan untuk menyelamatkan uang segera sesudah krisis keuangan menerpa negara itu.
Irlandia yang dominan Katolik secara tradisional memiliki hubungan dekat dengan Vatikan dan kedutaan besar negara itu telah dibuka pada 1929. Tapi Dublin dan Takhta Suci beselisih secara dramatis awal tahun ini karena kasus pelecehan tersebut. Laporan Juli itu menganggap penanganan Takhta terhadap kasus itu sebagai tidak cukup.
Vatikan kemudian menarik utusannya untuk Irlandia dalam upaya untuk merumuskan tanggapan resminya.
Keputusan untuk menutup misi-misi itu, bagaimanapun, menyusul laporan 2009 mengenai pilihan penyelamatan pengeluaran publik bagi pemerintah yang mengatakan Irlandia telah memiliki 76 kedutaan besar dan konsulat dibanding hanya 40 pada 1989.
Laporan itu merekomendasikan pengurangan jumlah kedutaan besar dan konsulat menjadi 55.
Pernyataan kementerian luar negeri, Kamis, menegaskan penutupan itu ditujukan untuk menyelamatkan keuangan dan tidak menyebut perselisihan soal pelecehan seksual anak.
"Dalam upaya untuk memenuhi sasarannya menurut program EU/IMF dan untuk memulihkan pengeluaran publik ke tingkat yang berkesinambungan, pemerintah wajib melakukan pengurangan-pengurangan di banyak bidang pelayanan publik," katanya.
"Tidak ada pengeluaran pemerintah dapat kebal dari kebutuhan untuk melakukan penyelamatan-penyelamatan."
Dublin terpaksa berpaling ke Uni Eropa dan IMF pada November tahun lalu untuk meminta program penyelamatan 85 miliar euro menyusul krisis ekonomi.
Irlandia memiliki kedubes di Teheran sejak 1976 tapi volume perdagangan dengan Iran tidak mencapai harapan, kata pernyataan itu.
Misi Irlandia di Timor Timur mulai berlaku sejak 2000, dua tahun sebelum kemerdekaan, kata kementerian itu. (S008/AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011