Mekah (ANTARA News) - Perusahaan katering yang tidak bisa memberikan layanan makanan dengan baik dan tidak bertanggung jawab kepada jamaah haji selama ibadah di Arafah, Mina dan Muzdalifah (Armina) diancam masuk daftar hitam, kata Menteri Agama Suryadahrma Ali.

"Kita tidak mau lagi pakai perusahaan katering bermasalah tahun depan jika setelah dilaporkan ternyata tidak juga direspon," kata Menag Suryadharma kepada pers di Padang Arafah, Mekah, Kamis waktu Arab Saudi.

Hal tersebut disampaikan usai dirinya bersama rombongan meninjau persiapan tenda dan makanan yang akan digunakan oleh ratusan ribu jamaah calon haji Indonesia mulai Jumat (4/11).

Menurut menteri, tindakan tegas itu dilakukan dalam upaya memberikan jaminan makanan kepada jamaah asal Indonesia saat ingin makan selama wukuf dan untuk mengingatkan perusahaan katering untuk melayani dengan baik.

Dikatakan jika ada jamaah yang tidak puas dengan layanan kateriing maka bisa melaporkan kepada pimpinan kelompok terbang (kloter) yang selanjutnya disampaikan ke muasassah, yang bertugas menunjuk perusahaan katering.

"Tapi jika setelah ada laporan dan tidk ada respon maka akan diperhitungkan pada tahun mendatang, yaitu kita tidak mau pakai lagi perusahaan itu dan masuk dalam daftar hitam" tegas menag.

Dia mencontohkan, tahun lalu ada perusahaan katering yang tidak baik memberikan layanan kepada jamaah calon haji Indonesia saat di Madinah.

Saat itu, katanya, ada perusahaan katering yang tidak bertanggungjawab dan tidak memberikan makanan berkualitas sehingga mengakibatkan sejumlah jamaah diare.

"Tahun ini perusahaan tersebut tidak diberi kesempatan lagi menyediakan makanan kepada jamaah kita, langsung masuk daftar hitam," kata Suryadharma.


Lebih Baik

Mengenai persiapan katering yang akan dikonsumsi jamaah Indoensia saat wukuf di Arafah tahun ini, menag menegaskan bahwa pelayanan tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

"Dipastikan bahwa pelayanan katering akan lebih baik dibanding tahun lalu, karena kita menerapkan antrean dua jalur sementara tahun lalu satu," katanya.

Tahun lalu antrean jamaah untuk ambil makanan prasmanan masih satu jalur dan sekarang dibuat dua jalur untuk memperpendek antrean.

Selain itu, tahun ini juga dilakukan antrean diatur rombongan per rombongan, sehingga diharapkan tidak lagi ada antrean panjang.

"Tahun lalu tidak diatur perombongan sehingga satu kloter yang jumlahnya mencapai 350-400 orang sekaligus, sehingga menjadikan antrean terlalu panjang," kata Suryadharma.

Hal lain yang alami perubahan tahun ini adalah ruang makanan prasmanan tahun ini lebih besar dibandin g tahun lalu, sehingga layanan makanan bisa lebih leluasa lagi.

Menag juga minta kepada perusahaan katering melalui muasassah memastikan agar masakan mulai dari bahan baku, masak hingga pelayanan harus bersih dan kesehatan terjamin.

"Oleh karena itu saya minta agar perushaan katering dan muasassah juga menyiapkan ahli nutrisi dan gizi untuk memastikan makanan yang dikonsumsi jamaah layak dikonsumsi," kata menag. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011