Jakarta (ANTARA News) - Direksi PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) menyambut baik rencana pemindahan kantor perusahaan yang saat ini di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Kita tidak keberatan jika diminta pindah kantor. Kita siap," kata Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, tiga bulan lalu Merpati sudah berencana pindah karena harga sewa gedung yang saat ini terlalu mahal berkisar Rp110.000 meter per segi, namun sejauh ini belum terlaksana.
Sesungguhnya menurut Jhony kajian rencana perpindahan kantor Merpati ke Makassar, Sulawesi Selatan sudah sejak tahun 2008, sejalan dengan fokus perusahaan yang melayani sebagian besar wilayah timur Indonesia.
Rencana perpindahan kantor pusat tersebut merupakan bagian dari program restrukturisasi perusahaan.
Sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta Merpati dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk berpindah kantor dengan alasan efisiensi biaya.
Merpati diarahkan berkantor pusat Makassar, sedangkan PPA akan dipindahkan dari saat ini di Gedung Sampoerna Square, Jakarta ke Kantor Kementerian BUMN di kawasan Jalan Merdeka Selatan.
Menurut Dahlan, Gedung BUMN masih memiliki banyak ruangan yang kosong sehingga dapat dimanfaatkan untuk keperluan perkantoran bagi BUMN lainnya.
Jhony berpendapat kalaupun akhirnya pindah kantor, pihaknya harus menghitung nilai tambah bagi perusahaan karena itu bagian dari keputusan yang sifatnya strategis.
"Wajar jika Menteri BUMN menyarankan untuk pindah agar perusahaan lebih dekat dengan daerah operasional," ujarnya.
Ia menjelaskan, sesungguhnya bisa saja dipindahkan ke Bandara Cengkareng atau Bandara Halim Perdana Kusuma. Tapi itu tetap tergantung pada ketersediaan ruang yang dapat dimanfaatkan di sana. (R017/A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011