Lagos (ANTARA News) - Protes-protes menyangkut karikatur Nabi Muhammad meluas di Afrika menewaskan 16 orang di Nigeria, Sabtu sehari setelah 11 orang tewas di Libya. Banyak mereka yang meninggal di Nigeria utara adalah warga Kristen setelah satu protes yang dilakukan umat Islam menyangkut karikatur itu berobah menjadi kerusuhan dan mereka membakar gereja-gereja, toko-toko dan kendaraan, kata polisi dan para pejabat lokal. Ini adalah protes yang banyak menelan korban jiwa sejauh ini menyangkut karikatur Nabi Muhammad, yang dimuat dalam sebuah suratkabar Denmark, yang dianggap umat Islam sebagai penghinaan. "Mereka mengamuk, membakar toko-toko dan gereja-gereja. Para pemrotes membunuh yang lainnya," kata Joseph Hayab, sekretaris Asosiasi Kristen Nigeria (CAN) wilayah baratlaut. Pertikaian menyangkut karikatur-karikatur juga memaksa dua menteri melepaskan jabatan mereka di Eropa dan Timur Tengah setelah 11 orang tewas di kota Banghazi, Libya dalam bentrokan antara polisi dan para pemrotes yang berusaha menyerbu konsulat Italia. Menteri Reformasi Italia Robert Calderoll, yangg memakai kaos oblong bergambarkan karikatur itu di televisi, mengundurkan diri setelah ia dituduh penyebab terjadinya aksi kekerasan di Libya. Di Tripoli, Kongres Rakyat Umum memecat Menteri Dalam Negeri Nasser al Mabrouk Abdallah dan para kepala kepolisian di Benghazi, dengan mengatakan mereka menggunakan "pasukan yang tidak sepadan". Kongres menyatakan mereka yang tewas itu sebagai "syuhadawan" dan mengumumkan Hari Minggu sebagai hari berkabung di seluruh Libya. Pada saat ribuan warga Muslim melakukan unjukrasa di London untuk memprotes karikatur itu, terjadi pertumpahan darah di Pakistan ketika empat orang cedera akibat kena tembak dalam satu unjukrasa di wilayah Punjab tengah. Protes-protes di Pakistan pekan ini mengakibatkan paling tidak lima orang meninggal dan pada hari Jumat Denmark memutuskan untuk menutup sementara kedubesnya. Denmark mendesak warganya di Pakistan untuk segera meninggalkan negara itu. Di Nigeria, yang berpenduduk 140 juta jiwa itu jumlah warga Kristen dan Muslim setara, 15 orang tewas di negara bagian Borno, dan satu lagi di negara bagian Katsina, kata jurubicara polisi Haz Iwendi. Ia mengatakan 11 gereja dibakar di Borno dan tentara dikerahkan ke ibukota negara bagian Maiduguri untuk melakukan penertiban. "Kelompok Muslim melakukan protes dan pasukan keamanan berusaha agar unjukrasa itu dilakukan secara damai, tapi ada sejumlah penjahat dalam massa itu dan tampaknya pasukan keamanan menembak satu atau dua orang di antara mereka," kata Hayab dari CAN. Ribuan orang tewas dalam bentrokan antara warga Kristen dan Muslim dalam lima tahun belakangan ini di Nigeria. Duabelas negara bagian memberlakukan hukum Islam tahun 2000. Karikatur-karikatur sindiran itu pertama kali dimuat dalam sebuah suratkabar Denmark tahun lalu, tapi suratkabar-suratkabar di Eropa dan di negara-negara lain menerbitkannya kembali yang memicu protes dari masyarakat Muslim seluruh dunia. Tetap unjukrasa Dalam usaha untuk membendung aksi kekerasan, Pakistan, Sabtu melarang unjukrasa di Islamabad. Ketika larangan itu diberlakukan, aliansi Islam utama negara itu, Muttahida Majlis- e-Amal (MMA), mengatakan mereka akan tetap melakukan protes, Minggu. "Protes itu akan dilakukan di Islamabad. Aksi itu bersifat damai," kata Shahid Shamsi, jurubicara MMA. Penembakan di Pakistan, Sabtu terjadi ketika ratusan pemrotes melemparkan batu ke polisi dan berusaha memblokir sebuah jalan di kota Chiniot. Tidak jelas apakah polisi atau pengunjukrasa yang menembak. Polisi menahan 40 aktivis sayap mahasiswa kelompok Islam itu di kota Multan ketika mereka melancarkan protes yang melanggar larangan pemerintah bagi unjukrasa publik di Punjab. Komite Aksi warga Muslim Inggris (MAC) yang melakukan unjukrasa di London mengatakan mereka memperkirakan 40.000 orang mengikuti aksi damai di Taman Trafalgar. Seorang jurubicata polisi mengatakan diperkirakan yang hadir 10.000 orang. Satu spanduk bertuliskan " Berbicra Bebas" "Penghinaan Murahan". Sekitar 1.000 orang melakukan unjukrasa di Kopenhagen, Sabtu memprotes karikatur Nabi Muhamamd itu. Pada hari Jumat, seorang ulama Muslim Pakistan dan para pengikutnya menawarkan hadiah sekitar lebih dari satu juta dolar AS kepada siapapun yang membunuh pembuat-pembuat karikatur dari Denmark itu. Salah seorang pembuat karikatur itu, yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengatakan ini bukanlah ancaman yang pertama. "Ini bukanlah yang pertama kali kami mendapat ancaman, tapi tentu saya tidak suka hal itu terjadi setiap waktu," kata pembuat karikatur itu kepada Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006