Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie berharap Tsamara Amany kembali bergabung sebagai kader partai tersebut setelah selesai mengabdikan diri di luar dunia politik.
"Seperti Sis Tsamara ketahui, PSI ini adalah rumah perjuangan. Oleh karenanya, kelak kalau Sis sudah cukup waktu mengembara di luar sana, pulanglah ke rumah kita bersama Sis, PSI," kata Grace sebagaimana disiarkan dalam rekaman video yang diunggah di media sosial PSI, Senin.
Grace mengatakan PSI adalah rumah perjuangan yang terus terbuka dan menerima Tsamara jika dia nanti ingin kembali bergabung. Dia, mewakili PSI, juga mengaku memahami alasan Tsamara mundur sebagai pengurus dan kader partai.
"Saya dan juga bro dan sis lainnya memahami keputusan Sis Tsam untuk mundur sebagaimana kami memahami keputusan Sis Dara Nasution untuk berkarier di Facebook," katanya.
Bro dan Sis merupakan panggilan sapaan yang digunakan PSI untuk para kader.
Grace juga mendukung pilihan Tsamara menjajaki bidang lain di luar politik.
"Kejarlah pengalaman dan pengetahuan seluas-luasnya, sebanyak-banyaknya, agar kelak ketika pengalaman dan pengetahuan Sis Tsamara semakin bertambah dan bertumbuh, tentu akan jauh lebih matang dan lebih jago dalam mengarungi dunia politik," kata mantan jurnalis itu.
Baca juga: Tsamara Amany banggakan Jokowi mampu jelaskan unicorn
Ia pun menutup ucapan perpisahannya dengan mendoakan Tsamara agar sukses di ruang pengabdian yang baru.
"Sukses terus untuk Sis Tsamara," tukasnya.
Sementara itu, dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Tsamara Amany mengumumkan secara terbuka keputusannya mundur sebagai pengurus dan kader PSI per Senin (18/4). Keputusan itu tidak diikuti oleh keinginannya untuk berpindah partai, tetapi Tsamara memilih mengabdikan waktu dan pikirannya di luar politik.
"Keputusan ini saya ambil atas dasar pertimbangan pribadi. Saya merasa saya membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik," katanya.
Tsamara, yang kini tinggal di Amerika Serikat mendampingi suaminya, Ismail Fajrie Alatas, sebagai pengajar di Middle Eastern and Islamic Studies New York University, masih terus aktif memperjuangkan dan menyuarakan kepentingan perempuan lewat jalur lain di luar politik.
"Ini bukan berarti saya merendahkan peran atau efektivitas partai dan PSI dalam membawa perubahan," tambah eks Ketua DPP PSI itu.
Tsamara, kelahiran 24 Juni 1996, bergabung menjadi kader PSI sejak 2017 ketika usianya masih 21 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina.
Jabatan terakhir yang diemban Tsamara sebelum mundur dari partai ialah Ketua DPP PSI Bidang Eksternal. Ia juga pernah mewakili PSI menjadi juru bicara pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin menjelang Pemilihan Presiden 2019.
Baca juga: Tsamara Amany mundur dari PSI karena ingin mengabdi di luar parpol
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022