Cipanas, Jawa Barat (ANTARA News) - Menteri Agama Maftuh Basyuni mengaku tidak puas pada pelayanan penerbangan haji 2006 dan menyatakan akan mencari maskapai penerbangan lain tahun depan, jika tidak ada komitmen
untuk melayani jemaah haji lebih baik.
"Saya akan minta Presiden mencari yang lain saja," kata Menag kepada wartawan dalam pertemuan dengan pers dan Paguyuban Isteri Duta Besar dan mantan Duta Besar di Istana Cipanas, Jawa Barat, Sabtu.
Menag mengatakan, dirinya telah memanggil Dirut PT Garuda dan mengungkapkan keluhannya tentang keterlambatan pemulangan jemaah haji yang cukup meresahkan.
Menurut dia, pihak Garuda telah menikmati penyelenggaraan haji selama 30 tahun dan selama 30 tahun itu pula jemaah haji tidak mendapatkan pelayanan yang memadai.
"Nanti malah masyarakat bertanya-tanya, memangnya Menteri dapat berapa juta kok diam saja," kata Menag.
Ditanya bahwa Dirjen Penyelenggaraan Haji Depag yang merangkap menjadi Komisaris Garuda, Menag mengatakan seharusnya jabatan Komisaris itu dipegang Irjen Depag yang tugasnya melakukan pengawasan.
"Tapi Irjen Depag yang dulu kan jadi Dirjen Haji, sekarang sudah saya tarik lagi dan mengembalikannya ke Irjen," katanya.
Menurut Menag, penyelenggaraan haji 2006 sukses dan lebih baik dari tahun lalu, kecuali dalam masalah penerbangan dan pemondokan haji.
Ia menyatakan, persoalan pemondokan yang buruk dan jauh dari Masjidil Haram, ada di plafon yang rendah sebesar 1.550 Riyal per jemaah, padahal Bangladesh saja mempunyai plafon lebih tinggi, 1.800 Riyal dan Malaysia 2.200 Riyal.
"Jadi tahun depan kita akan naikkan plafonnya jadi 2.000 Riyal," katanya.
Namun, ia belum berpikir akan menaikkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) untuk menaikkan plafon pemondokan itu, juga tak berpikir untuk mengurangi uang saku (living cost) jemaah.
"Mungkin diambil dari tempat lain," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006