peringatan KAA juga menyentuh kembali perhatian dunia untuk rakyat Palestina, yang hingga saat ini masih mengalami konflik dan peperangan.
Bandung (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengemukakan Peringatan 67 Tahun Konferensi Asia Afrika menjadi momentum untuk membangkitkan semangat perdamaian dunia.
“Kami yakin Dasasila Bandung yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika masih relevan dengan situasi dan kondisi hari ini. Perdamaian masih dibutuhkan oleh bangsa-bangsa di dunia,” kata Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum pada acara Peringatan 67 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Halaman Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin.
“Oleh karena itu momentum kali ini tiada lain untuk mengingatkan dunia, bahwa kita harus berdamai dengan siapapun,” ujarnya.
Pak Uu berharap, peringatan KAA juga menyentuh kembali perhatian dunia untuk rakyat Palestina, yang hingga saat ini masih mengalami konflik dan peperangan.
Ia mengajak masyarakat untuk berdoa bersama di bulan suci Ramadan bagi perdamaian di Palestina.
“Saya berharap dengan momentum hari yang bersejarah ini, negara-negara di dunia memberikan perhatian terhadap rakyat Palestina yang sudah sekian puluh tahun selalu terjadi konflik dan peperangan,” kata Pak Uu.
“Jangan biarkan Palestina sendirian. Terutama kepada negara-negara Islam, minimal kita berdoa di bulan Ramadan ini untuk perdamaian di Palestina,” lanjutnya.
Baca juga: Praktisi: kolaborasi KAA diperlukan untuk dorong kemerdekaan Palestina
Momentum ini memiliki arti penting yang menjadi kebanggaan, tak hanya bagi masyarakat Bandung khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, namun berpengaruh terhadap bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
“Mengutip pidato Presiden Soekarno pada pembukaan KAA 67 tahun lalu, tak ada tugas yang lebih mendesak daripada memelihara perdamaian,” kata Teguh.
Ia juga mengatakan, tema peringatan 67 Tahun KAA, yakni "Recover Together, Recover Stronger" senada dengan semangat kerja sama dan solidaritas dalam membangun bangsa Asia dan Afrika yang digaungkan pada pidato Presiden Soekarno.
Menurutnya, tema tersebut juga membawa makna penting untuk mengimplementasikan kerja sama dan solidaritas tersebut di masa penormalan baru pasca pandemi COVID-19.
“Tema ini mengusung pesan universal berupa semangat pemulihan ekonomi secara bersama pasca pandemi baik bagi kepentingan nasional Indonesia, maupun Asia Afrika,” kata Teguh.
Peringatan 67 Tahun KAA melibatkan lebih dari 300 anggota Pramuka Kwartir Cabang Kota Bandung sebagai pengibar bendera dan drumband.
Keterlibatan Pramuka pada peringatan KAA ini adalah kali pertama dalam tradisi pengibaran bendera di Museum KAA pasca pandemi COVID-19. Tradisi tahunan ini sempat terhenti lantaran menghindari kerumunan di masa pandemi.
"Jadi ini pengibaran bendera perdana bagi Pramuka pasca pandemi. Tahun 2021 lalu staf museum sendiri yang mengibarkannya,” kata Kepala Museum KAA Dahlia Kusuma Dewi, seperti dikutip dari siaran pers tertulis.
Pelaksanaan peringatan 67 tahun KAA ini digelar secara hibrida melalui platform Zoom dan kanal YouTube @asiafricamuseum guna mengindari kerumunan dan menjaga protokol kesehatan.
Baca juga: 110 bendera dipasang di Gedung Merdeka Bandung peringati 66 tahun KAA
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022