Makkah (ANTARA News) - Jamaah calon haji Indonesia yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci akan diprioritaskan yang berusia tua, khususnya berusia di atas 60 tahun, kata Menteri Agama, Suryadharma Ali.
"Jumlah jamaah calon haji tahun depan akan makin banyak yang berusia lanjut sehingga tenaga kesehatan perlu disiapkan lebih banyak untuk antisipasi kemungkinan sakit," ujarnya di Makkah.
Hal tersebut disampaikan saat dirinya menyampaikan sambutan dalam Malam Ta`aruf Petugas Haji Indonesia dan Amirul Haj yang juga dihadiri Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua Komisi VII DPR Abdul Kadir Karding, serta Naib Amirul Haj KH Hasyim Muzadi, Rabu malam waktu Makkah.
Dikatakannya, saat ini daftar tunggu jamaah untuk bisa menunaikan ibadah haji cukup panjang ada yang lima tahun, enam tahun, sepuluh tahun hingga 11 tahun.
Kebanyakan dari jamaah tersebut, menurut Suryadharma, yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), banyak yang sudah sudah berusia lanjut sehingga apabila mereka harus mengantri sesuai daftar tunggu, maka dikhawatirkan tidak bisa menunaikan haji.
Untuk itu, ia mengemukakan, pemerintah tahun depan akan memprioritaskan jamaah yang lanjut usia, khususnya apabila mendapat tambahan kuota dari Pemerintah Arab Saudi.
"Mengingat tahun depan akan lebih banyak berusia lanjut, maka tenaga medis kiranya perlu ditambah dan harus lebih siap lagi," katanya.
Sesuai data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, jamaah berusia 41-50 tahun sebesar 28,60 persen dari total jamaah, berusia 51-60 tahun sebesar 31,25 persen, berusia 61-70 tahun sebesar 16,83 persen, berusia 71-80 tahun berusia 5,66 persen, berusia 81-90 tahun sebesar 1,29 persen dan berusia di atas 91 tahun 0,05 persen.
Terkait dengan adanya jamaah yang masih di rawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekah, menag memastikan bahwa jika saat wukuf mereka masih sakit sehingga harus berbaring di tempat tidur, pemerintah menjamin tetap memberangkatkan ke Arafah.
"Kita akan periksa rekam medisnya untuk memastikan apakah jamaah sakit sudah atau belum menjalankan ibadahnya. Saya menyampaikan apresiasi kepada petugas medis," kata Suryadharma
Sementara itu, Marzuki Ali mengatakan, jamaah calon haji diimbau untuk bisa menyampaikan informasi jika masih ditemukan kekurangan dalam pelaksanaan haji.
Informasi tersebut, katanya, diperlukan untuk perbaikan layanan haji bagi jamaah yang akan menunaikan tahun depan.
"Keberadaan DPR ke sini bukan untuk mencar-cari kesalahan tapi bersama pemerintah ingin memperbaiki segala kekurangan," demikian Marzuki. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011