Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Tujuh orang cedera ketika sebuah bom meledak di dekat mobil seorang pemimpin suku berpengaruh di daerah pinggiran Peshawar, Pakistan baratlaut, Rabu, kata polisi.
Sedikitnya 10 mobil lain yang diparkir di dekat sebuah pos pemeriksaan polisi rusak parah akibat ledakan itu dan pemimpin suku Malik Taj cedera, kata Rahim Shah, seorang polisi, lapor AFP.
"Tampaknya sasarannya adalah Malik Taj," kata polisi lain Tahir Ayub kepada AFP.
"Bom itu tampaknya dipasang di sebuah mobil yang hancur total," kata Shah kepada AFP dari lokasi kejadian.
"Tujuh orang cedera, termasuk Taj," tambahnya.
Taj adalah pengusaha penting di Khyber, bagian dari kawasan suku Pakistan yang terletak di jalur pemasokan NATO menuju Afghanistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaida melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaida dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaida dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.
Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan yang menewaskan ratusan orang sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.
Penyerbuan AS terhadap tempat Osama itu telah membuat malu dan marah militer Pakistan dan menambah ketegangan antara kedua negara tersebut.
Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan. (M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011