"Proses evakuasinya memakan waktu hampir satu jam, karena lokasinya yang cukup sulit dan ukuran sarang tawonnya yang besar," kata Kepala Satpol PP Trenggalek Triadi Atmono di Trenggalek, Minggu.
Untuk mengevakuasi sarang tawon vespa ini, Tim Wisanggeni yang dibentuk Satpol PP Trenggalek, harus menggunakan baju pelindung.
Pemindahan juga dilakukan sangat hati-hati karena bentuk sarang yang berjenjang, demi meminimalkan risiko serangan dari koloni serangga yang dikenal memiliki sengatan mematikan tersebut.
Sebelumnya keberadaan sarang tawon itu pernah dilaporkan ke petugas, namun pemilik rumah berada di luar kota saat petugas mendatangi rumahnya.
“Pukul 20.30 WIB kami berangkat ke lokasi. Tingkat kesulitannya sarang tawon ini berjenjang atau berlapis, jangan sampai kami tersengat tawon. Kami imbau warga yang mendapati rumahnya atau lingkungannya terdapat sarang tawon vespa agar tidak mencoba mengevakuasi sendiri demi menghindari hal-hal yang bisa mengancam keselamatannya maupun warga sekitar," ujar Triadi.
Baca juga: Damkar Kediri evakuasi sarang tawon vespa setelah ada warga tersengat
Proses evakuasi sarang tawon endas itu bukan pertama kali dilakukan petugas penegak aturan daerah itu. Dalam kurun waktu tiga bulan, sejak Januari hingga 24 Maret, petugas mengevakuasi 21 sarang tawon. Rinciannya, sembilan titik evakuasi pada Januari, sembilan titik pada Februari dan tiga titik pada Maret.
Baca juga: Damkar Tulungagung tangani 66 gangguan tawon vespa dua bulan terakhir
“Jadi totalnya ada 21 titik sarang tawon, mayoritas sarang tawon Vespa affinis,” katanya.
Baca juga: BPBD: Laporan sarang tawon vespa melalui call center capai puluhan
Triadi menambahkan, selain mengevakuasi puluhan sarang tawon vespa, dalam periode yang sama, Tim Wisanggeni juga mengevakuasi delapan ekor ular yang masuk permukiman warga.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022