kalau Kerajaan Malaysia merayakannya pertengahan November kalau kita tanggal 4 November,"
Bandung (ANTARA News) - Keberadaan Kalender Sunda ternyata diakui oleh Kerajaan Kelantan Malaysia sejak tahun lalu.
"Kami turut bangga karena Kerajaan Malaysia pun mengakui keberadaan Kalender Sunda ini," kata Koordinator Acara Perayaan Tahun Baru Sunda 1 Kartika 1948 Dadang Hermawan, di Bandung, Rabu.
Dadang menuturkan, pengakuan keberadaan Kalender Malaysia tersebut dilakukan oleh keturunan ketujuh dari Sri Ratu Puteri Sadong, Raja Kelantan Malaysia, yakni Raja Tengku Putri Anis Raja Sazali.
"Jadi tahun lalu saat itu ada pertemuan Raja dan Sultan se Nusantara. Dan dari sana, Raja Tengku Putri Anis Raja Sazali datang ke sini dan mengakui keberadaan Kalender Sunda," kata Dadang.
Menurutnya, salah satu alasan Kerajaan Malaysia mengakui keberadaan Kalender Sunda karena merasa memiliki satu keturunan.
"Jadi raja-raja mereka terdahulu merasa satu keturunan Sunda Besar juga, sebelum masa kolonial," katanya.
Menurutnya, ada beberapa perbedaan dalam memaknai Kalender Sunda oleh Kerajaan Malaysia salah satunya ialah perayaan tahun barunya.
"Yang berbeda itu ialah perayaannya, kalau Kerajaan Malaysia merayakannya pertengahan November kalau kita tanggal 4 November," ujarnya.
Kalender Sunda sendiri hampir memiliki jumlah bulan, minggu dan hari yang sama dengan Kalender Masehi.
Namun yang membedakannya ialah penamaan nama bulan, minggu, dan harinya.
Awal bulan atau bulan pertama pada Kalender Sunda ialah Kartika dan bulan ke-12 nya disebut Asuji.
Berikut ialah urutan bulan menurut Kalender Sunda Kartika, Margasira, Posya, Maga, Palguna, Setra, Wesaka, Yesta, Asada, Srawana, Badra dan Asuji.
Sedangkan nama hari dalam Kalender Sunda ialah Radite (minggu), Soma (Senin), Anggara (Selasa), Buda (Rabu), Respati (Kamis), Sukra (Jumat), Tumpek (Sabtu).
Sementara itu, dalam satu bulan jumlah hari dalam Kalender Sunda ada yang berjumlah 29 hari dan 30 hari.
(KR-ASJ)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011