Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengajak anggota Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) sebagai salah satu klan terbesar di Pulau Dewata, agar solid menjaga Bali secara keseluruhan dari aspek alam, manusia dan budayanya.

"Hal ini mengingat tantangan Bali ke depan sangatlah besar. Apalagi banyak yang berkepentingan dengan Bali, baik secara politik, ekonomi, sosial dan agama," kata Koster saat menghadiri HUT ke-70 MGPSSR di Denpasar, Minggu.

Selain itu, Koster mengajak MGPSSR agar konsisten menjaga adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali yang adiluhung, yang telah diwariskan para leluhur.

"Dengan demikian dapat membuat Pulau Dewata ini memiliki keunikan dan kekayaan di berbagai adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal yang tidak akan bisa ditemukan di tempat lain," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Koster menyatakan akan selalu berdiri di garda terdepan untuk menjaga alam, manusia dan budaya Bali.

Begitu juga dengan berbagai program pemerintah pusat yang akan diselenggarakan di Bali, dia mendaku selalu menyaring program-program tersebut, sehingga tidak bertentangan dengan skema pembangunan Bali dan adat istiadat.

"Contohnya, seperti pembangunan geotermal di Bedugul, saya yang menentang paling keras karena sudah ada dalam Bhisama bahwa itu dilarang. Kita tidak ingin dikutuk oleh para leluhur kita," ucap Koster.

Mantan anggota DPR tiga periode itu menyatakan dukungan terhadap pembangunan Pura Ratu Pasek Punduk Dawa di Kabupaten Klungkung pada 2023.

"Dengan demikian, hal ini bisa dijadikan momentum untuk Pasemetonan Pasek agar terus bergerak maju ke depan secara solid membangun Bali secara bersama-sama," katanya.

Mengakhiri sambutannya, Koster juga menyinggung sejumlah program pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan, di antaranya pelindungan kawasan suci Pura Agung Besakih yang rencananya akan selesai pada akhir Tahun 2022 dan shortcut Singaraja-Mengwitani yang rencananya selesai pada 2023.

Kemudian pembangunan Pelabuhan Segi Tiga Emas Sanur di Denpasar, Sampalan di Nusa Penida dan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung, yang sepenuhnya dibiayai APBN dari Kementerian Perhubungan.

Ada pula rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung, pembangunan jalan tol Gilimanuk-Denpasar yang juga sedang digarap dan sekarang sedang proses tender serta pembangunan Turyapda Tower multifungsi.

"Di tengah-tengah kesulitan karena pandemi COVID-19, astungkara (atas izin Tuhan) kita masih bisa menjalankan berbagai program pembangunan yang tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pusat MGPSSR Prof Wayan Wita mengatakan HUT Ke-70 MGPSSR ini mengambil tema "Bersinergi, Solid dan Tumbuh dalam Pasemetonan".

Melalui tema tersebut, dia berharap mampu meningkatkan bakti kepada Tuhan dan leluhur guna mewujudkan masyarakat Bali yang adil dan sejahtera.

Acara tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, bupati/wali kota se-Bali, dan anggota DPD Dapil Bali Made Mangku Pastika.

Kemudian Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Ketua MGPSSR Provinsi Bali Nyoman Giri Prasta dan perwakilan anggota MGPSSR.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022