Tunis (ANTARA) - Sejumlah negara telah menawarkan bantuan kepada Tunisia untuk mencegah kerusakan terhadap lingkungan setelah sebuah kapal dagang yang membawa hingga 1.000 ton minyak tenggelam di pantai Gabes, kata Kementerian Pertahanan Tunisia, Minggu (17/4).
Kapal yang bertolak dari Guinea Ekuatorial menuju Malta itu tenggelam pada Jumat (15/4) dan angkatan laut Tunisia menyelamatkan ketujuh awaknya.
Kapal itu membawa sekitar 750 ton hingga 1.000 ton bahan bakar dan mengirim panggilan darurat tujuh mil dari Gabes ke lokasi di mana angkatan laut Tunisia merespon, kata para pejabat.
Kemenhan Tunisia mengatakan dalam pernyataannya yang dikirim kepada Reuters bahwa untuk mengendalikan kerusakan lingkungan, angkatan laut negara itu akan bekerja dengan beberapa negara yang sudah menyatakan keinginannya untuk membantu.
Media setempat mengatakan bahwa Italia juga sudah menawarkan bantuan dan diharapkan untuk mengirimkan kapal angkatan laut yang khusus menangani bencana laut.
Pada Sabtu (16/4), Otoritas Tunisia memulai investigasi terhadap tenggelamnya kapal yang menurut kementerian lingkungan disebabkan oleh cuaca buruk.
Otoritas itu mengatakan penghalang akan dipasang guna membatasi sebaran bahan bakar dan menutup kapal sebelum menyedot tumpahan.
Pantai Selatan di Kota Gabes itu telah mengalami polusi besar selama bertahun-tahun. Organisasi lingkungan mengatakan pabrik industri di area itu telah membuang sampah secara langsung ke laut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tunisia akan beri ganti rugi atas kematian, luka-luka akibat revolusi
Baca juga: Tolak pembubaran DPR, partai oposisi Tunisia akan boikot referendum
Baca juga: Beberapa negara di Timur Tengah longgarkan pembatasan COVID-19
Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022