"Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) di daerah itu benar-benar memprihatinkan dan para penghuninya sudah over kapasitas," katannya kepada wartawan di Medan, Selasa.
Hal tersebut ditegaskannya usai melakukan kunjungan ke Lapas Klas I dan Rutan Tanjung Gusta Medan dan pertemuan dengan Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara Baldwin Simatupang.
Keadaan narapidana (napi) dan para tahanan yang menghuni Lapas dan Rutan tersebut, menurut dia, sangat padat,sempit, serta berdesak-desakan, hal ini terkesan tidak manusiawi.
"Kalau dilihat membludaknya para penghuni Lapas dan Rutan di kota Medan, ini bukan tempat pembinaan bagi napi dan tahanan," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah perlu memikirkan Lapas dan Rutan yang tidak mampu lagi lagi warga binaan tersebut.
Bahkan, jelasnya, perhatian pemerintah mengenai Lapas dan Rutan yang ada di wilayah hukum Sumatera Utara sangat sedikit, ini perlu menjadi perhatian serius, karena ini menyangkut nasib dan keselamatan narapidana dan tahanan.
"Para narapidana dan tahanan itu harus diperlakukan secara manusiawi, dan tidak bisa dibeda-bedakan," ujarnya.
Sedangkan, mengenai maraknya peredaran narkoba di dalam Rutan dan Lapas Medan, Benny mengatakan telah meminta Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumut untuk menertibkannya secara ketat.
"Setiap kamar sel para napi dan tahanan dilakukan pemeriksaan secara ketat dan begitu juga tamu-tamu yang berkunjung juga diperiksa," kata Benny.
15.579 Napi
Sementara itu, data yang diperoleh di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Wilayah Sumut, jumlah narapidana/tahanan untuk bulan Agustus 2011 mencapai 15.579 orang.
Dari jumlah 15.579 orang itu, yakni 8.458 narapidana pria, 411 narapidana wanita, 6.415 tahanan pria dan 295 orang tahanan wanita. (M034/S006)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011