Lebih dari 50 rumah ambruk dan ratusan rumah lagi rusak setelah gempa dengan kekuatan 5,4 pada skala Richter mengguncang daerah perbatasan di kabupaten Yining dan Gongliu di Xinjiang, kata biro gempa setempat di blogmikro resminya.
China Earthquake Administration menyatakan gempa tersebut diduga telah mengakibatkan "kerusakan besar", dan "guncangan kuat" terasa di beberapa kabupaten tetangganya, kata kantor berita resmi China, Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa.
Satu kelompok kerja khusus telah dikirim ke daerah tersebut guna menilai kerusakan dan mengkoordinasikan upaya pertolongan, tambahnya.
Xinjiang adalah wilayah luas dengan penduduk sebanyak 20 juta jiwa, sembilan juta di antara mereka adalah orang Uighur, etnik minoritas yang kebanyakan adalah orang Muslim dan berbicara bahasa Turki.
Gempa dengan kekuatan 5,2 pada skala Richter mengguncang wilayah itu pada Agustus, melukai sedikitnya 26 orang, tiga di antara mereka kritis, dan merusak lebih dari 30 bangunan tempat tinggal.
Selasa pagi, satu lagi gempa dengan kekuatan sedang, 5,5 pada skala Richter, mengguncang daerah perbatasan Sichuan-Gansu di China barat-daya, wilayah yang porak-poranda akibat gempa dengan kekuatan 8,0 pada skala Richter pada 2008.
Seorang pejabat di kabupaten Qingchuan di provinsi Sichuan, tempat gempa mengguncang pada pukul 05:58 waktu setempat (04:58 WIB), kepada AFP, "Itu tak terlalu berbahaya."
Seorang pejabat lain mengatakan gempa tersebut telah membuat pecah tembok dan membuat rontok atap rumah di daerah gunung tapi tak ada laporan mengenai korban jiwa atau kerugian ekonomi.
(Uu.C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011