Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan pemerintah akan mendukung penuh program Indonesia Mengajar sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pelosok dan mengembangkan kepemimpinan.

"Saya kira ide semacam ini perlu kita dukung `all out` (secara penuh), apapun yang kita bisa lakukan, " kata Wakil Preside Boediono saat menerima para pengajar muda Gerakan Indonesia Mengajar di Istananya, Selasa.

Menurut dia, dukungan pemerintah terhadap Gerakan Indonesia Mengajar jangan sampai justru membuat birokrasi mencampuri program tersebut. Sebab campur tangan birokrasi dalam program tersebut justru akan mengacaukan.

"Saya tahu visi atau semangat dari pendiri program Indonesia Mengajar tidak mau dicampurtangani oleh birokrasi atau yang lain lain, saya kira itu sangat bagus, dan saya minta mungkin birokrasi jangan ikut campur, nanti malah kacau," kata Wapres.

Menurut Wapres, dukungan tersebut bisa saja berupa dukungan kelancaran untuk mengurus berbagai hal yang dibutuhkan dan dalam melakukan aktifitas mengajarnya.

Wapres mengatakan, program ini selain berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dipelosok-pelosok daerah, juga mampu mengembangkan kepmimpinan di masa depan.

Menurut dia, dengan mengirimkan generasi muda di pelosok-pelosok untuk berkontribusi bagi masyarakat, akan mengembangkan sikap kepmimpinan yang dibutuhkan bangsa ini.

"Indonesia mengajar itu salah satu program kepemimpinan untuk menggodok pemimpin masa depan, salah satunya adalah dengan mengerti kehidupan di pelosok sana, mengerti kebutuhan amsyarakat di sana, mengerti bagaimana berkomunikasi dan mendengarkan kebutuhan di masyarakat grass root sana," kata Wapres.

Sementara itu, Gerakan Indonesia Mengajar kembali memberangkatkan 47 pengajar muda untuk berpartisipasi dalam mendidik masyarakat di pelosok-pelosok Indonesia menyusul 123 pengajar muda sebelumnya.

Pendiri Yayasan Gerakan Indonesia, Anis Baswedan saat diterima Wakil Presiden di Istananya, Selasa, mengatakan para pengajar muda tersebut akan diberangkatkan Kamis (03/11).

Mereka akan ditempatkan di daerah pelosok yaitu Kabupaten Bengkalis (Riau), Tulang Bawang Barat (Lampung), Paser (Kalimantan Timur), Majene (Sulawesi Barat) dan Halmahera (Maluku Utara).

Menurut Anis, Gerakan Indonesia Mengajar merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di berbagai pelosok tanah air terutama di daerah-daerah terpencil dengan menempatkan para pengajar muda berkualitas. Hal ini karena masih rendahnya kualitas guru di pelosok-pelosok daerah.

Sampai dengan saat ini, program Indonesia Mengajar telah menjangkau 18.003 siswa yang tersebar di 117 desa di 14 Kabupaten di 14 Provinsi.

Sementara itu, para pengajar Indonesia diseleksi dengan ketat sebelum diberangkatan. Pada seleksi kali ini terdapat 5.266 pendaftar, namun hanya terpilih 47 orang.

Mereka yang terpilih merupakan sarjana dengan kualitas IPK minimal tiga persen, memiliki jiwa kepemimpinan, bersemangat untuk mengajar, mau ditempatkan ke pelosok selama setahun, berumur di bawah 25 tahun.
(T.M041/K005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011