Jakarta (ANTARA News) - Bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa pemersatu kawasan Asia Tenggara yang terikat dalam Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menjelang ASEAN Connectivity, kata pengamat bahasa, Artini Soeparmo, di Jakarta, Selasa.

"Bahasa Indonesia sangat mungkin menjadi bahasa pemersatu di ASEAN karena keunggulan serapan bahasa Indonesia lebih banyak kepada lokal sementara bahasa negara lain di kawasan ASEAN banyak menyerap bahasa Inggris," kata Artini sebelum Seminar "Kesantunan Berbahasa di Media Sejauh Mana?" yang diselenggarakan oleh Tempo Inti Media dan Forum Bahasa Media Massa.

Artini yang juga menjadi dosen di London School of Public Relation mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut, rakyat Indonesia harus membenahi tata bahasa yang mereka gunakan terlebih dahulu.

"Orang Indonesia harus menjadi teladan penggunaan bahasa Indonesia terlebih dahulu," kata Artini.

Artini menegaskan kendala upaya tersebut terdapat di bidang pendidikan, oleh karena itu pemerintah harus membenahi pendidikan untuk meningkatkan tata bahasa Indonesia sehingga lebih menguatkan daya saing bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu ASEAN.

Sementara itu Pemimpin redaksi Majalah Tempo, Wahyu Muryadi, mengatakan bahwa media di Indonesia harus membantu masyarakat untuk mendapat pendidikan tentang bahasa yang baik dan benar.

"Itu harus diawali dari kampanye bahasa Indonesia yang bersifat nasional sehingga menjadi demam di seluruh penduduk Indonesia, kemudian peduli bahasa sebagai bahasa pemersatu ASEAN," ungkap Muryadi.

Menurutnya semangat Sumpah Pemuda harus tetap diteruskan meski bahasa Inggris menjadi lawan berat sebagai bahasa pemersatu ASEAN.

"Momentum Indonesia yang menjabat Keketuaan ASEAN merupakan saat yang tepat untuk mendorong bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu ASEAN," kata Muryadi.

(SDP-12)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011