Padang (ANTARA News) - Priya paruh baya atas nama Aminin Hamid (61) Warga Perlak, Aceh Timur, Nangroe Aceh Darussalam, rela mengayuh sepeda ontel keliling Indonesia sejak tahun 2010 hingga saat ini demi bertemu Presiden Republik Indonesia (RI).

"Saya telah berjalan dari Pulau Weh, nol kilometer untuk tujuan ke Marauke, dan bertemu dengan Presiden RI, namun sekarang harus mengulanginya lagi dari awal, sebab sebelumnya saya tidak meminta bukti perjalanan setiap daerah yang dilewati," kata Aminin, di Padang, usai meminta surat tanda jalan pada Polresta Padang, Selasa.

Dia menambahkan, perjalanan yang dilakukannya hingga saat ini sudah menelusuri 26 provinsi yang ada di Indonesia.

Misi yang diusung oleh Aminin untuk keliling Indonesia dan bertemu Presiden tersebut, berawal dari kematian anak pertamanya yang meninggal akibat peluru nyasar pada bulan Maret 2003, kemudian disusul kematian istriya tiga bulan kemudian, serta kematian anak keduanya pada bulan Oktober tahun yang sama.

Selama dalam perjalanan sejak 20 Juni 2010, dia mengaku sepeda ontel keluaran tahun 1948 yang dikayuhnya itu telah enam kali ganti benan dan satu kali tukar ban.

Selain itu, empat daerah tidak bisa dilewatinya dengan alasan kemanan oleh pihak kepolisian setempat yaitu, di Sulawesi, Irian Barat, Irian Jaya, Ambon.

Dalam perjalananya sewaktu di sampai di Kota Jakarta, niat bertemu dengan Presiden RI sudah mampu diwujudkanya sewaktu Idul Fitri 1432 Hijriah, dengan mengantri bersama ratusan masyarakat lainya dalam open house di Istana Negara.

"Saya memang sudah bertemu langsung dengan Presiden pada Idul Fitri lalu, namun tidak bisa membuktikan bahwa telah mengelilingi Indonesi, sebab tidak pernah meminta bukti perjalanan disetiap daerah yang dilewati itu," jelasnya.

Karena tidak adanya bukti perjalanan tersebut, saat ini dia melakukan ulang bersepeda keliling Indonesia ini, dan meminta surat disetiap daerah yang dilewatinya.
(ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011