Kitab-kitab adalah benteng hidup kita untuk bekal, tetapi dalam konteks lain akan ada persaingan yang begitu kuat

Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, mendorong para santri memiliki kompetensi khusus untuk menghadapi bonus demografi sehingga dapat meningkatkan daya saing.

"Santri harus siap dengan berbagai tantangan yang akan kita hadapi. Kitab-kitab adalah benteng hidup kita untuk bekal, tetapi dalam konteks lain akan ada persaingan yang begitu kuat," kata Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis (TP2S) Kabupaten Bogor, Saepudin "Gus Udin" Muhtar saat mengisi Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan 1443 Hijriah Nasional di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Kegiatan Pesantren Kilat Pendidikan Vokasi di Kalangan Santri pada 2022 mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yakni BPJAMSOSTEK, Kementerian Ketenagakerjaan, DPRD Kota Bogor, Pemkab Bogor, Taman Safari Indonesia (TSI), Indofood dan Alfamart.

Baca juga: Kemenaker harapkan UU Pesantren mudahkan santri akses dunia kerja

Selain itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Tata Jabar, Batamindo Investment Cakrawala, Yayasan Kesejahteraan Karyawan dan Pensiunan ANTARA (YKKPA) dan PDAM Tirta Kahuripan.

Pada sanlat nasional bertajuk Pendidikan Vokasi di Kalangan Santri, Gus Udin berpesan kepada para santri agar memiliki kompetensi khusus, sehingga akan cenderung lebih mudah dalam bersaing.

Baca juga: MUI Bogor puji kebijakan bupati soal takjil gratis setiap hari

Ia mengaku tidak bisa membayangkan berapa banyaknya jumlah penduduk dunia pada puluhan tahun mendatang, karena saat ini pun jumlah penduduk dunia mencapai 7,7 miliar jiwa, dan di Indonesia 270 juta jiwa.

Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan 1443 Hijriyah bertajuk "Pendidikan Vokasi di Kalangan Santri" di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2022). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

"Khusus di Kabupaten Bogor saja jumlah penduduknya ada 5,4 juta jiwa. Di Kabupaten Bogor sendiri sekitar 28 persen adalah generasi Z, dan sekitar 27,9 persen adalah generasi milenial," katanya.

Baca juga: Gus Udin: Agama dan kekuasaan saling melengkapi

Dosen Universitas Djuanda (Unida) Bogor itu menyatakan bahwa proses peningkatan daya saing tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan atau wawasan.

"Kondisi dunia ini sudah mengglobal, borderless atau tanpa batas, tidak ada lagi batas antarnegara, artinya persaingan hari ini tidak hanya di level lokal dan nasional tetapi juga di tingkat global," kata Saepudin "Gus Udin" Muhtar.

Baca juga: Pemkab Bogor siapkan Perda Ponpes tingkatkan mutu pendidikan

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022