"Pembangunan ditargetkan tuntas pada tahun 2013. Dana itu masuk dalam anggaran belanja kami tahun ini," ujar Wakil Direktur Keuangan Indocement Thomas Suryandi di Jakarta, Senin.
Thomas menjelaskan, dana investasi juga gunakan untuk beberapa proyek optimalisasi di pabrik Citereup, proyek logistik, beberapa batching plant dan truk mixer baru untuk ekspansi pada bidang usaha beton siap pakai. Indocement juga membeli crusher baru untuk meningkatkan usaha.
Sampai kuartal III tahun ini, Indocement membukukan kenaikan penjualan 21 persen menjadi Rp9,7 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp8,1 trilun.
"Kenaikan pasar semen domestik berdampak positif terhadap kinerja kami," kata Thomas.
Dia menjelaskan, volume penjualan domestik naik 16,4 persen menjadi 10,9 juta ton. Pangsa pasar Indocement naik dari 31,1 persen menjadi 31,3 persen.
Dia mengatakan, kenaikan penjualan didorong permintaan besar di sektor swasta, terutama perumahan dan gedung bertingkat. Penjualan semen di Jawa yang merupakan pasar utama Indocement naik 19,2 persen.
Meski begitu, dia menyatakan, penjualan ekspor anjlok 39 persen menjadi 0,5 juta ton. Ini terjadi karena perseroan fokus memenuhi lonjakan permintaan di pasar domestik.
"Laba bersih naik 8,8 persen menjadi Rp2,5 triliun," kata dia.
(ANT-258/A023)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011