... akan bergabung dengan Tiangong-I, atau Heavenly Palace, modul percobaan akhir tahun ini di tempat yang akan menjadi tempat masuk dok pertama China di ruang angkasa...

Beijing (ANTARA News/AFP) - China pada Senin mengumumkan siap meluncurkan pesawat antariksa tak berawak pada Selasa (1/11) sebagai langkahnya ke masa depan yang bertujuan membangun stasiun ruang angkasa pertamanya pada 2020.

Shenzhou VIII akan meluncur dari padang pasir Gobi di bagian baratlaut China pada pukul 5.58 waktu setempat Selasa (pukul 4.58 WIB), demikian laporan kantor berita Xinhua.

Pesawat itu akan bergabung dengan Tiangong-I, atau Heavenly Palace, modul percobaan akhir tahun ini di tempat yang akan menjadi tempat masuk dok pertama China di ruang angkasa. Jika itu berhasil, modul itu kemudian akan bergabung dengan dua pesawat antariksa lagi, sedikitnya satu yang akan diawaki, pada 2012.

China telah memulai program penerbangan antariska berawaknya pada 1990, setelah negara itu membeli teknologi Rusia yang telah memungkinkannya untuk menjadi negara ketiga yang akan mengirim manusia ke ruang angkasa, setelah bekas Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Negara itu bermaksud merampungkan stasiun ruang angkasanya, tempat para astronout dapat tinggal selama beberapa bulan, seperti yang mereka lakukan di ISS (Stasiun Ruang Angkasa Internasional ) atau bekas Rusia MIR, pada 2020.

China telah meluncurkan penerbangan antariksa berawak pertamanya pada 2003 dan menganggap program ruang angkasanya yang ambisius sebagai simbul status globalnya.

Peluncuran Tiangong-1 pada 29 September -- sebelum Hari Nasional China pada 1 Oktober -- dihadiri oleh Perdana Menteri Wen Jiabao, sementara Presiden Hu Jintao menyaksikan dari sebuah pusat pengawasan penerbangan ruang angkasa di Beijing.

Tapi China melakukan pengejaran di arena ruang angkasa dan penggabungan di tempat parkir antariksa yang direncanakan akhir tahun ini akan berusaha menyamai atau melebihi apa yang Amerika dan Rusia capai pada 1960-an.

Xinhua mengatakan teknologi docking adalah sangat penting bagi keberhasilan ambisi stasiun ruang angkasa China.

Penguasaan teknologi itu "akan membuat mungkin bagi China untuk melakukan ekplorasi ruang angkasa skala besar", kata Zhou Jianping, kepala perancang program ruang angkasa berawak China, sebagaimana dikutip oleh Xinhua.
(Uu.S008/H-AK)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011