Tokyo (ANTARA News) - Dolar melejit terhadap yen di Asia Senin ketika Jepang masuk untuk melemahkan mata uangnya setelah mata uang tersebut mencapai tingkat ketinggian pasca perang baru terhadap mata uang AS tersebut.
Dolar berada di 79,20 yen di perdagangan Tokyo dibanding 75,82 yen di New York Jumat malam, tetapi turun jelang pagi pada 79,49, lapor AFP.
Gerakan tersebut juga dialami euro yang naik tajam menjadi 110,92 yen dari 107,29 yen. Mata uang bersama Eropa itu, sementara, melemah ke 1,4008 dolar dari 1,4147 dolar.
Intervensi Jepang, pertama kalinya sejak Agustus, muncul setelah dolar mencapai tingkat rendah baru pasca perang pada 75,32 yen di perdagangan Oceania Senin sebelumnya.
Menteri Keuangan Jun Azumi mengatakan kepada para wartawan bahwa tindakan Jepang itu sepihak dan tidak mengomentari besaran jumlah intervensinya.
"Meskipun saya telah berulangkali mengatakan kami akan mengambil langkah menentukan terhadap gerakan spekulatif di pasar, gerakan tersebut sayangnya berlanjut sehingga saya memerintahkan intervensi pada pukul 10:25 (0125 GMT/0825 WIB)," kata Azumi kepada wartawan pada konferensi pers yang cepat diadakan.
Para analis mengatakan kecepatan kenaikan dolar menunjukkan intervensinya besar.
"Lonjakan tajam, besar dalam mata uang dolar-yen menunjukkan bahwa ini jumlahnya sangat besar," kata Sumino Kamei, analis senior pada Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, kepada Dow Jones Newswires.
Yen mencetak lagi ketinggian pasca perang terhadap dolar dan melonjak lawan euro ketika para investor mencari mata uang aman sebagai pengungsian dari pasar yang bergejolak yang didorong kekhawatiran utang zona euro dan kekhawatiran atas ekonomi global.
Para pejabat Jepang dalam minggu-minggu belakangan ini telah meningkatkan retorika intervensi dalam upaya melemahkan mata uang tersebut secara verbal, namun penguatan berlanjut tanpa peduli.
Para pejabat mengharapkan bahwa kesepakatan UE minggu lalu mengenai langkah-langkah untuk mengangkat zona euro dan membantu memecahkan krisis utang blok tersebut akan meningkatkan kepercayaan dan memiliki efek meredakan arus dana ke dalam mata uang Jepang.
Kekhawatiran muncul di Jepang bahwa mata uang kuat, yang menggerogoti keuntungan dari ekspor yang terepatriasi dan membuat barang-barang mereka kurang kompetitif, dapat merongrong pemulihan rapuh dari gempa bumi dan tsunami 11 Maret.
Ray Farris, kepala strateg untuk Asia di BNP Paribas, mengatakan tidak jelas apakah pemerintah Jepang sedang mencoba untuk mempertahankan level tertentu.
"Sampai mereka menjelaskan apa tujuan mereka, pasar akan mencoba membuat dolar-yen lebih rendah," katanya.
Intervensi Senin adalah yang pertama kali dilakukan Jepang sejak negara itu menghabiskan sekitar 4,5 triliun yen (59 miliar dolar kurs sekarang) pada Agustus untuk menghentikan kenaikan mata uang tersebut.
Ini merupakan intervensi keempat sejak September 2010.
"Hal itu tidak mengherankan jika jumlah dana yang digunakan untuk intervensi ini melampaui langkah sebelumnya," kata Teppi Ino, analis di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.
Dolar lebih tinggi terhadap mata uang Asia lain.
Greenback naik menjadi 1,2508 dolar Singapura dari 1.2447 dolar Singapura dari Jumat, menjadi 1.107,80 won Korea Selatan dari 1.105,30 dan menjadi 29,92 dolar Taiwan dari 29,90 dolar Taiwan.
Yen juga naik menjadi 30,74 bath Thailand dari 30,54, menjadi 8.851,25 rupiah Indonesia dari 8.822,50 dan menjadi 42,72 peso Filipina dari 42,67. (K004)
Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011