Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp5,68 triliun sampai dengan Maret 2022, meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp1,14 triliun.
“Berbekal pelaksanaan implementasi strategi 8 Streams Penyehatan Keuangan Waskita dan dukungan penuh dari Pemerintah, pada tahun ini Perseroan dapat fokus menjalankan bisnis operasionalnya dan optimis mencapai target NKB tahun 2022 hingga Rp30 triliun,” ujar Direktur Utama Waskita, Destiawan Soewardjono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Destiawan menjelaskan beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Maret 2022 adalah proyek 1000 KM Road Upgrading - South Sudan Oil for Infrastructure sebesar Rp4,15 triliun, Jalan Nasional (Road & Bridge) Kabupaten Blitar sebesar Rp218,29 miliar.
Kemudian perolehan kontrak baru melalui anak usaha Perseroan Waskita Beton Precast pada bulan Maret 2022 sebesar Rp195,86 miliar, Pembangunan Stasiun Medan tahap II sebesar Rp139,07 miliar, dan Penataan Kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebesar Rp134,81 miliar.
Jika dibandingkan dengan level pre-COVID19, Perseroan berhasil membukukan kenaikan NKB sebesar 3,30 kali lipat.
Perolehan NKB tersebut bersumber dari proyek Swasta sebesar 74,38 persen, Pemerintah sebesar 18,61 persen dan Pengembangan Bisnis anak usaha Perseroan sebesar 7,01 persen. Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 88,45 persen anak usaha Perseroan sebesar 7,01 persen, gedung sebesar 3,31 persen, EPC sebesar 0,75 persen, serta segmen Sumber Daya Air (SDA) sebesar 0,49 persen.
Sementara itu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita, Taufik Hendra Kusuma mengatakan bahwa Perseroan telah mendapatkan persetujuan pra-efektif OJK untuk melaksanakan penawaran awal obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah sebesar Rp3,83 triliun yang akan digunakan untuk refinancing dan modal kerja Perseroan.
Penerbitan obligasi dan sukuk tersebut memiliki rating "idAAA(gg)" dengan tenor 5 dan 7 tahun serta ditawarkan dengan periode bookbuilding pada 12 - 19 April 2022.
“Obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah ini merupakan bentuk konkret dukungan Pemerintah terhadap upaya perbaikan kinerja Waskita," kata Taufik.
Baca juga: Erick: Kerjasama investasi INA dengan dua BUMN Karya sinyal positif
Baca juga: Menkeu: Pendanaan infrastruktur Rp6.445 triliun tak hanya dari APBN
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022