Jakarta (ANTARA) - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berencana akan segera meluncurkan Masterplan Industri Halal pada 2022 sebagai langkah strategis dalam mempercepat pembangunan industri produk halal di Indonesia.

Direktur Industri Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar mengatakan, saat ini industri halal sudah menjadi komitmen pemerintah dan memiliki potensi untuk menggerakkan perekonomian.

"KNEKS saat ini tengah membuat Masterplan Industri Halal Indonesia. Kita bekerja sama dengan BI dan OJK, Kemenperin, Bappenas, dan stakeholder lain untuk melihat mau dibawa kemana industri halal kita? InsyaAllah tahun ini kita launching," ujar Afdhal lewat keterangan di Jakarta, Kamis.

Afdhal mengatakan, saat ini kue industri halal global nilainya sangat besar yakni mencapai 2 triliun dolar AS per tahunnya.

Ia menilai Indonesia sebagai salah satu pemain industri syariah harus mampu mengambil pangsa pasar yang ada baik dari korporasi maupun UMKM.

Untuk itu, KNEKS tengah mengkaji Masterplan Industri Halal untuk merancang sinergi yang jelas, antar institusi.

Masterplan industri produk halal diharapkan akan menjadi dasar atau panduan bagi pemerintah daerah dan Kementerian/Lembaga dalam merancang program kerja di Industri Halal.

"Karena itu, kita ingin semua daerah yang memiliki komitmen kuat mulai bergerak. Dengan Masterplan, ini akan menjadi masukan kuat bagi RPJMN, rencana pembangunan jangka menengah maupun panjang," kata Afdhal.

Sementara itu, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia juga mengaku terus mendukung potensi industri halal demi majunya perekonomian syariah di Indonesia.

Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna menilai bahwa saat ini masih terdapat sumber-sumber perekonomian syariah yang belum dimanfaatkan dan dimaksimalkan. Untuk itu, BSI tengah mengincar ekosistem islam untuk mendorong kinerja perbankan.

"BSI sekarang mulai masuk ke islamic ecosystem yang menurut kita potensinya cukup besar. Mengapa? Pertama ada bisnis disitu, kedua ada kumpulan orang disitu. Kita bisa mengembangkan transaksinya," ujar Anton.

Saat ini, kata dia, ada beberapa potensi ekosistem islam dalam jumlah besar yang bisa disasar untuk meningkatkan penyaluran pembiayaannya. Misalnya, ada 267 ribu masjid menurut data Kementerian Agama dan 164 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

Ada pula lembaga pendidikan, sepeti sekolah islam yang berjumlah 47 ribu dan pondok pesantren sebanyak 27 ribu. Kemudian, para Jemaah Haji yang dalam keadaan normal bisa mencapai 250 ribu dan Jemaah Umroh yang kira-kira mencapai 1,5 juta.

"Kita juga sedang membangun hubungan dengan Baznas untuk membangun ekosistem zakat sodaqoh lebih kuat," kata Anton.

Sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah provinsi (pemprov) yang berhasil mengembangkan potensi ekonomi syariah di daerahnya, KNEKS pun menginisiasi pemberian Anugerah Adinata Syariah 2022. Bekerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Infobank, KNEKS melakukan penilaian sepanjang tahun 2021.

Untuk Anugerah Adinata Syariah 2022, ada tujuh kategori yang dilakukan penilaian, yakni kategori keuangan syariah, industri halal, keuangan sosial syariah, keuangan mikro syariah, pendidikan ekonomi syariah, pemberdayaan ekonomi pesantren, serta sektor ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Ada sembilan pemprov yang dinobatkan sebagai pemenang di tujuh kategori tersebut yaitu:

1. Pemprov Nanggroe Aceh Darussalam
2. Pemprov Jabar
3. Pemprov Riau
4. Pemprov Jateng
5. Pemprov DKI Jakarta
6. Pemprov Jatim
7. Pemprov Sumbar
8. Pemprov Sumsel
9. Pemprov DIY

Baca juga: KNEKS: instrumen investasi untuk dana pensiun syariah terbatas
Baca juga: KNEKS: Aset industri keuangan syariah tumbuh 76 persen dalam 5 tahun
Baca juga: Wapres harapkan semakin banyak investor di kawasan industri halal

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022