Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan operasional Kapal pembangkit listrik berkapasitas 60 MW Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 merupakan upaya menjaga kehandalan pasokan listrik di Maluku.
"Kehadiran kapal pembangkit BMPP merupakan komitmen dan dukungan PT PLN untuk menjaga keandalan pasokan listrik, dengan tetap memperhatikan cadangan daya listrik yang tersedia di Pulau Ambon sebesar 42,7 MW," katanya saat peresmian operasional kapal BMPP Nusantara 1 di Ambon, Kamis.
Ia menyatakan, Maluku menjadi wilayah pertama pengoperasian kapal pembangkit listrik yang merupakan produk anak bangsa.
Kehadiran kapal BMPP secara tidak langsung juga mendukung aktifitas masyarakat, pemerintahan dan swasta.
"Saya berharap seluruh pemangku kepentingan dapat mendorong dan memanfaatkan tenaga listrik yang tersedia ini untuk kebutuhan produktif masyarakat Maluku," katanya.
Pemprov Maluku katanya, mendukung sepenuhnya program PLN dalam menghadirkan listrik di provinsi Maluku, dan berharap PLN dapat terus bersinergi dengan pemda.
"Sinergitas dibutuhkan dalam upaya menghadirkan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat bukan hanya di pusat kota tetapi termasuk di wilayah Terluar, Terpencil dan Tertinggal (3T) di Maluku, " ujarnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, BMPP Nusantara 1 beroperasi menggantikan Floating Power Plan LMVPP Karadeniz Yasin Bey milik Turki.
Keberadaan BMPP tersebut bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia Timur dan wilayah terpencil.
Selain itu, kehadiran BMPP Nusantara 1 diyakini akan mendorong margin cadangan dan menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat, serta memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan.
"Sebut saja seperti pada daerah terpencil yang dominan banyak tersebar di wilayah kepulauan Indonesia timur,” ujarnya.
Baca juga: Pembangkit listrik kapal siap pasok sistem kelistrikan di Ambon
Baca juga: PLN dan PAL luncurkan kapal pembangkit listrik berdaya 60 megawatt
Baca juga: Menteri Trenggono jajaki potensi kapal listrik untuk perikanan tangkap
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022