Klaten (ANTARA News) - Ratusan rumah warga di Desa Sidowayah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, rusak akibat diterjang angin puting beliung Sabtu sore.
Suasana di desa tersebut hingga Sabtu malam gelap akibat jaringan listrik ikut padam setelah beberapa tiang dan kabelnya terputus akibat tertimpa pohon besar yang tumbang.
Data yang dihimpun di lokasi kejadian, sebagian besar rumah warga rusak di bagian atap dan pagar, tetapi bagian utama masih berdiri kokoh.
Sejauh ini belum ada laporan adanya rumah roboh akibat sapuan angin puting beliung tersebut, namun puluhan pohon yang tumbang di tengah jalan sempat membuat akses transportasi di beberapa ruas jalan di sana macet.
Salah satu warga Desa Sidowayah, Sarwo, mengatakan angin puting beliung datang sore hari sekitar pukul 16.00 WIB, setelah sebelumnya turun hujan gerimis.
"Hujan turun tidak deras, tetapi tiba-tiba awan sangat gelap di bagian utara. Tidak berapa lama setelah itu angin besar datang tiba-tiba dan menyapu ratusan atap milik warga desa," katanya.
Menurutnya, warga sempat ketakutan saat angin puting beliung yang menyapu desanya datang karena berlangsung cukup lama sekitar 15 menit.
"Warga panik dan bingung. Saya dan keluarga juga bingung harus bagaimana. Kalau angin kencang yang terjadi tidak mereda, kami sekeluarga sepakat akan ke luar rumah karena takut rumah roboh," kata Heri, warga lainnya.
Menurutnya, hingga kini keluarganya masih ketakutan lantaran saat angin puting beliung itu menerjang, beberapa peralatan rumah tangga seperti kursi dan tempat tidur yang diletakkan di bagian depan rumah sempat terhempas angin.
Satu tiang listrik yang berada di desa tersebut juga ikut roboh, dan diperkirakan menjadi penyebab padamnya listrik di desa itu.
Petugas dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) setempat langsung mengevakuasi tiang listrik yang roboh dan berusaha memperbaiki jaringan listrik yang padam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten belum bisa dikonfirmasi mengenai penanganan bencana tersebut. (ANT-279/E005)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011