Beograd (ANTARA News) - Polisi Serbia, Sabtu, telah menangkap 17 orang di wilayah Sandzak setelah seorang yang diduga pengikut gerakan garis keras menyerang kedutaan besar Amerika Serikat di Sarajevo, kata media setempat.
"Pagi ini pada pukul 5 waktu setempat (pukul 10 WIB) operasi polisi dilancarkan terhadap gerakan Islam garis keras Wahhabi di Navi Pazar, Sjenica dan Tutin," kata Menteri dalam Negeri Ivica Dacic pada kantor berita Tanjug, lapor AFP.
Semua tiga kota itu di Serbia baratdaya dengan komunitas besar Muslim.
"Tujuhbelas orang telah ditangkap, seorang dari mereka dari Bosnia," kata kepala polisi Serbia Milorad Veljovic pada saluran televisi swasta B92.
Polisi telah mencari sekitar 18 lokasi dan menyita sejumlah komputer, CD, telpon genggam, kartu SMS, rekaman audio dan video dan juga buku, kata Veljovic.
Penangkapan itu terjadi setelah serangan terhadap kedutaan besar AS oleh seorang warga Serbia yang diduga memiliki hubungan dengan masyarakat Wahhabi setempat.
Menurut Veljovic, "polisi akan memutuskan apakah ada kebutuhan untuk menahan orang lagi".
Orang yang diduga anggota gerakan garis keras itu, seorang warga Serbia dari Novi Pazar yang dikenali oleh polisi Bosnia sebagai Mevlid Jasarevic, terluka dan ditangkap setelah melepaskan tembakan, Jumat, ke kedubes AS di Sarajevo. Seorang penjaga polisi terluka dalam serangan itu.
"Semua 17 orang yang ditangkap dengan sejumlah cara terkait dengan Mevlid Jasarevic," kata Veljovic.
Bosnia menampung minoritas kecil pengikut Wahhabi, sebuah kelompok Islam yang amat keras dan sangat konservatif, yang dominan di Arab Saudi. (S008)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011