Wita menyebutkan, banyak masakan Indonesia yang rasanya jadi jauh lebih sedap, jika menggunakan biji pala Papua. Misalnya, semur daging, sop buntut, dan sop iga.
"Perkedel pun saya pakaikan rempah pala. Rasanya jadi sangat enak.”
Menurut Wita, pala dan merica punya aroma berbeda, meskipun keduanya sama-sama memberi rasa hangat. Pala terasa agak legit dalam makanan. Selain itu, yang khas dari pala adalah aromanya. Pakai sedikit saja, makanan terasa enak dan aromanya menggugah selera.
Aziz yang berdarah Padang dan Batak mengamati bahwa masakan Padang kerap memakai biji pala, terutama untuk memasak daging dan ikan. Biji pala menjadi salah satu rempah yang sangat diperlukan karena bisa menghilangkan aroma daging. Namun, biji pala itu perlu dicampur dengan bumbu lain, seperti ketumbar dan jinten.
“Pala kerap digunakan dalam masakan kari atau masakan yang kuahnya berat. Biji pala digunakan untuk menambah kompleksitas aroma masakan, saat dipadukan dengan bumbu lain. Kalau kita menggunakan satu jenis bumbu rempah saja, katakanlah jinten, aromanya flat saja. Kombinasi beberapa bumbu, termasuk biji pala Papua, menciptakan orkestra rasa yang harmonis di lidah,” kata Aziz.
Baca juga: Mangkokku hadirkan menu spesial, gandeng Chef Jesselyn Lawreen
Baca juga: Kisah Eka Pratama menjadi kepala chef restoran tertinggi di dunia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022