Jakarta (ANTARA) - Pesatnya pertumbuhan penggunaan media sosial membuat hampir semua perusahaan dan lini bisnis memusatkan perhatiannya kepada social media marketing atau pemasaran lewat media sosial.
Data menyebutkan per Januari 2022, hampir separuh populasi dunia (3,96 miliar orang) telah menjadi pengguna media sosial, dengan rata-rata mereka menggunakan tujuh platform media sosial berbeda setiap bulannya.
Seiring dengan itu, kebutuhan akan social media marketer atau tenaga pemasaran di sosial media semakin meningkat. Berikut lima ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang social media marketer menurut edutech Zenius, dalam siaran pers dikutip Kamis:
Baca juga: Elon Musk ingin buat platform media sosial
Baca juga: Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai kejahatan di media sosial
1. Memahami tren
Sesuai namanya, seorang ahli di social media marketing harus aktif memantau tren-tren baru yang bermunculan di masing-masing platform media sosial. Setelah itu, ia harus berpikir kreatif untuk bisa mengadaptasi tren tersebut menjadi bentuk promosi bagi brand/produk yang hendak dijual.
Tak hanya pandai menangkap tren, seorang social media specialist juga harus menjadi yang pertama yang memahami seluk-beluk fitur media sosial, cara beriklan, hingga siapa saja influencer yang tepat untuk mempromosikan sebuah brand/produk.
2. Mampu mengolah dan menganalisa data
Untuk menentukan efektivitas sebuah kampanye social media marketing, tentu diperlukan kemampuan olah dan analisa data yang mumpuni. Setelah mengeksekusi kampanye tertentu, seorang spesialis media sosial harus menganalisa metrik-metrik yang ada dan membuat laporan evaluasi, untuk bisa merancang strategi yang lebih baik lagi di masa depan.
Penting baginya untuk memahami dan selalu mengikuti perkembangan algoritma masing-masing platform. Jadi tidak hanya sekadar melakukan posting, tapi tahu platform mana yang fokus pada panjang konten, yang fokus pada interaksi antarpengguna, dan ada juga yang fokus pada konsistensi serta relevansi dengan tren.
Data-data itu akan memberinya insight pada algoritma-algoritma dimaksud. Sehingga, kita bisa mengukur apakah kampanye yang dilakukan telah memenuhi indikator keberhasilan dan memantapkan rencana untuk kampanye ke depannya.
3. Kreativitas
Menurut survei GoodFirms tahun 2019, sebanyak 85,12 persen pengguna media sosial pernah berhenti mengikuti akun brand (unfollow). Beberapa alasan utamanya adalah sudah tidak tertarik (79,37%), konten tidak lagi relevan (66,99%), dan brand mengunggah konten terlalu sering (41,5%).
Jadi, kreativitas menjadi salah satu keterampilan terpenting bagi spesialis social media marketing. Kreativitas diperlukan untuk membuat strategi konten yang seimbang dan tidak membosankan bagi calon konsumen. Ia selalu mencari sudut pandang baru, dan tanyakan apa yang dapat memukau audiens.
4. Komunikasi dan menulis
Kemampuan komunikasi dan menulis akan menjadi senjata penting bagi siapa pun yang ingin berkarir di bidang social media marketing. Kemampuan ini akan sangat berguna untuk penulisan caption, brief untuk para influencer, membuat copywriting untuk poster atau video iklan, hingga menulis laporan.
Tujuannya, agar pesan yang disampaikan tepat dan mudah dimengerti. Percuma punya cara dan desain kreatif namun orang bingung dengan apa yang ingin ia dan brand sampaikan.
5. Konsistensi dan branding
Untuk menjalankan strategi social media marketing dengan solid, diperlukan adanya konsistensi serta branding yang kuat. Seorang marketer harus tahu betul siapa target audiens yang ingin disasar di media sosial, termasuk karakter, preferensi, bahkan hingga gaya bahasa yang disukai.
Selain itu, mereka juga perlu selektif dalam membentuk citra brand di media sosial, agar bisa menjadi top of mind dari para audiens.
Untuk membantu generasi muda mempelajari seluk beluk social media marketing, kelima skill krusial tersebut dirangkum dalam pelatihan ZenPro di Zenius yang berjudul “Mengelola Media Sosial untuk Bisnis/Usaha”.
Kursus ini tersedia secara gratis dengan program Kartu Prakerja, dan dapat diakses sewaktu-waktu sesuai dengan jadwal masing-masing peserta (metode belajar mandiri).
Pelatihan ZenPro tentang social media marketing dengan Program Kartu Prakerja telah mendapatkan sambutan baik dari para peserta, di mana lebih dari 50 persen di antaranya tertarik untuk mempelajari skill krusial ini, kata AVP Marketing Lifelong Zenpro Ary Mozta.
"Kami berharap, setelah mengikuti pelatihan ZenPro, peserta bisa langsung mempraktikannya di tempat kerja, atau untuk pengembangan bisnisnya sendiri," kata Ary menambahkan.
Baca juga: Ramadhan dan "pengajian" medsos
Baca juga: Mengenal "nano influencers" yang kian digemari
Baca juga: Akademisi: Masyarakat harus laporkan pelaku kejahatan digital medsos
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022