Pantuan di lokasi, Jumat, terlihat ratusan mahasiswa di halaman Balaikota Padang menyampaikan orasi ketika aksi demo memperingati Sumpah Pemuda, Jumat.
Aksi demo dari AMPEPARA ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian serta Satuan Polisi Pamong Praja Padang.
Idrus koordinator demo mengatakan, kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Sumpa Pemuda meminta tiga tuntutan pada Pemerintah Kota Padang.
"Kita meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Padang membatalkan rencana pembongkaran dan pembangunan kembali Pasar Inpres II, III, dan IV," katanya.
Menurutnya, Pemkot Padang juga harus memenuhi hak para pedagang, yang tidak mau bangunan Inpres II, III, dan IV untuk dibongkar.
"Hingga saat ini beberapa hak pedagang ketika hasil mediasi di kantor Komnas HAM Sumbar tidak dilaksanakan dari Pemkot Padang," katanya.
Dia menambahkan, dalam melakukan penggusuran terhadap para pedagang pasar raya Padang dilakukan Pemkot sama saja dengan membunuh mereka.
"Dimana selama ini pedagang menggantungkan hidup mereka dari berdagang di pasar tersebut," katanya.
Tuntutan lain dari AMPEPARA yakni penuhi hak pedagang pasar raya, tuntaskan penyelesaian kasus penganiayaan terhadap pedagang pasar raya Padang diduga dilakukan dua oknum pejabat yakni Kepala Damkar Kota Padang Budi Erwanto dan kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Firdaus Ilyas.
"Hingga saat ini dua oknum pejabat belum diperiksa oleh penyidik Polresta Padang," kata Idrus.
Ratusan mahasiswa tersebut tidak bisa bertemu dengan Fauzi Bahar Walikota Padang dan mereka kembali melakukan aksi demo di depan Mapolresta Padang. (ZON/M027)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011