Kontrak minyak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, merosot 64 sen menjadi 93,32 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember kehilangan 2,17 dolar AS menjadi 109,91 dolar AS.
Harga minyak New York masih jauh di atas penutupan 86,31 dolar AS seminggu sebelumnya, setelah didorong berita tentang pertumbuhan di China dan Amerika Serikat, kesepakatan Uni Eropa pada Kamis serta ekspektasi menguatnya permintaan, lapor AFP.
Brent meskipun hanya sedikit lebih tinggi dari Jumat sebelumnya 109,54 dolar AS namun kesenjangan antara dua kontrak acuan (benchmark) tampak menyempit.
Andy Lipow dari Lipow Oil Associates mengatakan penurunan Jumat juga dipengaruhi oleh data baru yang "bearish" (lesu) pada sektor manufaktur Jepang.
"Itu membebani pasar," katanya.
"Pasar minyak sekarang mungkin akan melihat ke depan, bagaimana Uni Eropa akan mengimplementasikan program mereka untuk mengurangi utang," tambahnya.
Harga terus mendapatkan keuntungan dari euro yang lebih kuat, yang `rebound` (berbalik naik) tajam terhadap dolar pekan ini karena berita tentang kesepakatan zona euro.
Euro diperdagangkan dalam kisaran sempit pada Jumat, nyaris turun terhadap greenback.
Tetapi analis memperingatkan bahwa masih ada kelemahan di pasar.
"Kesepakatan zona euro telah memberikan penundaan jangka pendek -- tetapi zona euro masih jauh keluar dari bahaya dan ancaman resesi yang tampak besar," kata analis pada konsultan JBC Energy di Wina. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011