Batam (ANTARA News) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan insentf untuk guru dari Rp400 ribu menjadi Rp200 ribu sejak September 2011 karena disesuaikan dengan defisit keuangan pemerintah daerah.
"Insentif guru bukan dipotong, namun disesuaikan saja. Seharusnya guru bisa memaklumi kondisi ini," ujarnya di Batam, Kepulauan Riau, Jumat.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Batam 2011 disahkan DPRD setempat pada 29 September dengan defisit sekitar Rp130 miliar, turun 9,67 persen dari APBD murni yang jumlahnya Rp1,3 triliun.
Muslim mengatakan, pengurangan besaran insentif yang mengakibatkan ribuan guru memprotes bukan berarti Pemerintah Kota (Pemkot) Batam tidak menghargai guru.
"Pemerintah tetap menghargai guru. Namun, karena saat ini mengalami masalah keuangan. Kalau kondisi keuangan kembali membaik bukan tidak mungkin akan dipulihkan, bahkan mungkin lebih besar," tambahnya.
Muslim mengatakan, selain untuk membayar penuh insentif guru, ada kebutuhan pemerintah yang harus diprioritaskan pendanaannya.
Salah seorang guru SMP di Batam, Nurlida mengatakan, seharusnya Dinas Pendidikan Kota Batam memberitahu sebelum memotong insentif.
"Seharusnya ada pemberitahuan, bukan main potong saja. Apalagi hingga saat ini sebagian guru juga belum menerima insentif dari Pemerintah Provinsi Kepri yang seharusnya dua kali dalam setahun," kata dia.
Hingga saat ini, kata dia, sekitar 850 orang guru tingkat SD hingga SMA dan sederajat di Kota Batam belum menerima insentif dana pendidikan dari APBD Kepri 2011.
Insentif yang belum diterima merupakan periode Januari sampai Juni 2011.
Sebelumnya, Pemkot Batam menunda pembangunan empat sekolah baru karena kondisi APBD 2011 defisit.
Ketua Komisi IV DPRD Batam, Ricky Indrakari menyayangkan keputusan pembatalan pembangunan empat sekolah itu.
"Semua sekolah batal dibangun di Batam, pengadaan alat kesehatan juga," cetusnya.
Menurut dia, pembangunan sekolah adalah yang terpenting dibanding proyek komisi IV lainnya.
"Batam akan hadapi persoalan jika pembangunan tidak terealisasi saat penerimaan siswa baru, tahun depan," kata dia.
Ricky mengatakan, harapan agar rencana pembangunan sekolah menjadi prioritas dalam anggaran 2012. (ANT-292/A013)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011