karena daftar tunggu semakin panjangJakarta (ANTARA) - Komisi VIII DPR mendorong Kementerian Agama untuk terus melobi Arab Saudi agar mendapat tambahan kuota jamaah haji, setelah sebelumnya otoritas Kerajaan Saudi menetapkan penyelenggaraan haji 1443H/2022M hanya diikuti satu juta orang.
"Kami mendorong agar melakukan upaya diplomasi melalui peningkatan kuota haji," ujar Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto usai rapat penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) bersama Kementerian Agama di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Pemerintah telah menetapkan BPIH 1443H/2022M sebesar Rp39.886.009 per jamaah. Angka ini lebih tinggi dari tahun 2020 yang ditetapkan sebesar Rp35 juta.
Penetapan biaya ini menggunakan asumsi kuota haji Indonesia 1443 H/2022 M yang dijadikan dasar pembahasan BPIH sebanyak 110.500 jamaah atau sebanyak 50 persen dari kuota haji tahun 2019. Adapun rincian kuota untuk jamaah haji reguler sebanyak 101.660 dan haji khusus sebanyak 8.840 orang.
Baca juga: Biaya ibadah haji ditetapkan Rp39,8 juta per jamaah
Baca juga: Kemenag sebut kuota haji khusus dialokasikan delapan persen
Kendati demikian, Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan berapa rincian kuota haji bagi jamaah asal Indonesia. Otoritas kerajaan hanya menyampaikan penyelenggaraan haji tahun ini hanya akan diikuti satu juta orang baik untuk domestik maupun luar negeri.
Yandri mengatakan apabila Indonesia mendapat tambahan kuota maka akan berhubungan dengan pemangkasan daftar tunggu pemberangkatan haji. Yandri mencontohkan di Makassar daftar tunggu sudah mencapai 50 tahun.
"Karena daftar tunggu semakin panjang dan yang paling panjang Makassar hampir 50 tahun," kata dia.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pemerintah akan terus mengejar agar Indonesia mendapat kuota lebih dari asumsi awal. Berbagai upaya diplomasi terus dilakukan agar mendapatkan kepastian serta tambahan kuota.
"Lima puluh persen adalah asumsi dan target yang kita kejar dari kuota sebelum pandemi. Pemerintah selalu berkomunikasi dengan otoritas Saudi Arabia. Dari hari ke hari kami mendapat input yang baik. Kami sangat optimis bahwa besok di musim haji mampu memberangkatkan haji," kata dia.
Baca juga: Indonesia berlakukan batas usia calon jamaah haji
Kendati demikian, Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan berapa rincian kuota haji bagi jamaah asal Indonesia. Otoritas kerajaan hanya menyampaikan penyelenggaraan haji tahun ini hanya akan diikuti satu juta orang baik untuk domestik maupun luar negeri.
Yandri mengatakan apabila Indonesia mendapat tambahan kuota maka akan berhubungan dengan pemangkasan daftar tunggu pemberangkatan haji. Yandri mencontohkan di Makassar daftar tunggu sudah mencapai 50 tahun.
"Karena daftar tunggu semakin panjang dan yang paling panjang Makassar hampir 50 tahun," kata dia.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pemerintah akan terus mengejar agar Indonesia mendapat kuota lebih dari asumsi awal. Berbagai upaya diplomasi terus dilakukan agar mendapatkan kepastian serta tambahan kuota.
"Lima puluh persen adalah asumsi dan target yang kita kejar dari kuota sebelum pandemi. Pemerintah selalu berkomunikasi dengan otoritas Saudi Arabia. Dari hari ke hari kami mendapat input yang baik. Kami sangat optimis bahwa besok di musim haji mampu memberangkatkan haji," kata dia.
Baca juga: Indonesia berlakukan batas usia calon jamaah haji
Baca juga: Kemenag Mataram: Tiadakan batasan usia jamaah calon haji
Baca juga: Kemenag minta asosiasi sosialisasikan kebijakan Arab Saudi soal haji
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022