Bogor (ANTARA News) - Petugas jaga Bendung Katulampa yang terletak di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat bersiaga 24 jam menyusul intensitas hujan yang mulai turun setiap hari selama seminggu terakhir ini.
"Kita berlakukan sistem shift setiap hari, ada tiga shift petugas berjaga selama 24 jam," kata Kepala Penjaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman, saat dihubungi ANTARA di Bogor, Jumat.
Andi mengatakan, situasi di Bendung Katulampa hari ini normal. Hujan yang menggunyur Kota Bogor sejak pagi tidak menyebabkan kenaikan debit air.
Debit air di Bendung Katulampa saat ini setinggi 20 centimete. Karena hujan yang turun hanya di wilayah Kota Bogor sehingga tidak mempengaruhi ketinggian air Sungai Ciliwung.
Ketinggian air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa sempat mencapai 100 centimeter pada Kamis (27/10) malam. Petugas memberlakukan siaga empat.
"Hujan di wilayah Puncak tadi malam sempat membuat air naik menjadi 100 centimeter. Kita berlakukan siaga empat. Tapi sejak pagi hingga petang air berangsur surut saat ini masih 20 centimeter," katanya.
Andi mengatakan, saat ini sarana dan prasaran pengawasan di Bendung Katulampa telah dilengkapi.
Alat pengukur air otomatis yang dulu rusak kini telah diperbaiki dan berfungsi. Selain itu, Bendung Katulampa juga sudah dilengkapi dengan CCTV pemantau air, dan jaringan internet.
"Alhamdulillah, sarana prasarana, seperti alat ukur air otomatis, lampu bendung, CCTV, radio pengawas, jaringan internet sudah dipasang di Bendung. Jadi kita sudah lengkap sarana dan prasarananya," kata Andi.
Tidak hanya itu, lanjut Andi, untuk memudahkan laporan ketinggian air kepada pemerintah setempat, sambungan radio di Bendung Katulampa langsung terhubung dengan Pemerintah Jawa Barat dan Jakarta.
"Seluruh peralatan sudah lengkap. Kita siap bertugas dan melaporkan ketinggian air ke semua pihak," katanya.
Andi menambahkan, dengan kelengkapan saran dan prasaran membantu tujuh orang petugas jaga Bendung Katulampa dalam mengawasi ketinggian air Sungai Ciliwung.
(KR-LR)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011