Kabupaten Bogor (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengantisipasi perubahan pola pemakaian air selama Ramadhan dengan memastikan ketersediaan pasokan air.

"Jam puncak penggunaan bergeser ke saat sahur dan buka puasa hingga tarawih. Sehingga diperlukan strategi dan antisipasi untuk menjamin pengaliran kepada pelanggan," ungkap Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad di Cibinong, Bogor, Rabu.

Ia menerangkan, puncak pemakaian air yang biasanya pada pukul 05.00 WIB - 08.00 WIB dan 17.00 WIB - 20.00 WIB, selama Ramadhan berubah menjadi pukul 03.00 WIB – pukul 08.00 WIB dan pukul 15.00 WIB – 20.00 WIB.

Menurutnya, dengan adanya peningkatan waktu pemakaian air bersih, Tirta Kahuripan kini lebih siaga menjaga pasokan air untuk pelanggan.

Cara memastikan ketersediaan air untuk pelanggan dilakukan Tirta Kehuripan dengan sering melakukan inspeksi ke cabang pelayanan dan Instalasi Pengolahan Air (IPA), sekaligus memastikan penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) guna menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pengaliran dapat tetap berjalan.

Di samping itu, Abdul Somad menyebutkan bahwa saat ini Tirta Kahuripan juga berupaya menjaga kapasitas produksi air bersih di tengah ancaman air baku dari sungai yang tercemar limbah. Hal tersebut dapat berdampak pada pengaliran air pada pelanggan.

Meski begitu, menurutnya, manajemen telah membentuk tim reaksi cepat untuk antisipasi apabila terjadi gangguan pengairan hingga keadaan dapat normal kembali.

“Pelanggan agar bijak dalam menggunakan air dan juga pada saat air sedang mengalir diimbau untuk dapat menampung air. Apabila terjadi gangguan, pelanggan dapat menghubungi Call Center di nomor 1500412 dan kami telah menyiapkan 11 unit armada tangki air berkapasitas 4.000 liter di seluruh wilayah Kabupaten Bogor," kata Abdul Somad.(KR-MFS)

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022